Marak Bentrok Mahasiswa, Polisi Makassar Perketat Koordinasi ke Kampus

Kampus diminta pecat mahasiswa provokator bentrokan

Makassar, IDN Times - Bentrokan antar mahasiswa yang belakangan kerap terjadi di sejumlah kampus di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi perhatian serius aparat kepolisian. Pihak kampus diminta agar langsung memecat mahasiswa jika terlibat aksi provokasi bentrokan.

“Kita sudah rapat dengan pihak kampus. Pihak kampus akan memberikan sanksi yang tegas, apabila terjadi perkelahian termasuk menggunakan senjata tajam. Dan intinya pasti akan dikeluarkan,” kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Yudhiawan Wibisono, Sabtu (30/11).

1. Polisi intensifkan koordinasi ke kampus-kampus di Makassar

Marak Bentrok Mahasiswa, Polisi Makassar Perketat Koordinasi ke KampusKapolrestabes Makassar Kombes Pol Yudhiawan Wibisono / Sahrul Ramadan

Pihak kepolisian mengintensifkan koordinasi dengan kampus-kampus yang ada di Kota Makassar. Dengan melakukan koordinasi yang baik, kata Kapolrestabes, diyakini dapat mencegah terjadinya hal-hal yang dapat merugikan seluruh mahasiswa dan pihak kampus.

“Sangat disayangkan, (mahasiswa) sudah kuliah capek-capek dari daerah hanya masalah perkelahian sampai kena catatan kepolisian dan pasti akan dikeluarkan oleh pihak kampus,” ujarnya.

2. Mahasiswa yang terlibat dalam aksi bentrokan di dalam kampus bakal ditindak tegas

Marak Bentrok Mahasiswa, Polisi Makassar Perketat Koordinasi ke KampusAparat kepolisian jajaran Polrestabes Makassar berjaga di lingkungan kampus UMI / Sahrul Ramadan

Yudhiawan berkomitmen untuk menindak tegas siapapun mahasiswa yang terbukti terlibat dalam aksi perkelahian hingga bentrokan di dalam kampus. Kondisi itu menurutnya dapat mengganggu ketertiban internal, seperti belajar mengajar di dalam kampus.

Kampus menurut Yudhiawan adalah wadah untuk menimba ilmu pengetahuan, belajar dan meningkatkan kemampuan untuk mahasiswa. Mahasiswa terdidik dengan baik di dalam kampus diyakini, dapat bermanfaat untuk kehidupan sosial di tengah-tengah masyarakat.

“Jika jelas melanggar tindak pidana, kami akan proses secara pidana. Tapi kalau baru sebatas kenakalan kita akan bina dan kita panggil orang tuanya. Tetapi kalau sudah melakukan tindakan kriminal sampai membunuh, melukai itu pasti akan tindak pidana dan ada sanksi hukumnya,” tegas mantan Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel ini.

Baca Juga: Satu Mahasiswa UMI Makassar Meninggal Terkena Sabetan Parang OTK

3. Dalam sebulan polisi mencatat terjadi sejumlah bentrokan antar mahasiswa dalam kampus di Makassar

Marak Bentrok Mahasiswa, Polisi Makassar Perketat Koordinasi ke KampusKondisi sekretariat Mapala UMI pascapenyerangan dan pembakaran, Senin (18/11) / Sahrul Ramadan

Sepanjang November 2019, polisi mencatat empat kejadian bentrokan antar mahasiswa terjadi di dalam kawasan kampus di Kota Makassar. Peristiwa yang terjadi di Universitas Muslim Indonesia (UMI) paling menyedot perhatian pihak kepolisian.

Untuk diketahui, pada Selasa (12/11), penyerangan dilakukan oleh 20 orang mengenakan penutup muka terhadap mahasiswa Fakultas Hukum (FH) terjadi di kampus UMI. Akibatnya, satu orang mahasiswa asal Kabupaten Bone meninggal dunia.

Tiga orang mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (FTI) di kampus tersebut ditetapkan menjadi tersangka. Sementara para pelaku lain hingga saat ini masih diburu polisi. Kejadian serupa kembali terjadi di dalam kampus itu pada Senin (18/11) sekitar pukul 16.00 WITA.

Ratusan pelaku berpenutup muka, membabi buta menyerang dan membakar Sekretariat Mapala UMI dilanjutkan dengan merusak sejumlah infrastruktur di Fakultas Hukum. Setelah membakar, ratusan orang dari kelompok itu langsung merangsek masuk ke wilayah Fakultas Hukum. Polisi juga masih memburu pelaku yang diketahui telah teridentifikasi.

Sementara di selatan kota pada Kamis (21/11), bentrokan lagi-lagi terjadi di kampus Universitas Negeri Makassar (NM). Dua kubu mahasiswa beda fakultas terlibat bentrok. Dua orang mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) dan Fakultas Seni dan Desain (FSD) dilaporkan menjadi korban. Sejumlah mahasiswa yang terlibat masih diburu.

Kejadian serupa pecah pada Sabtu (30/11) dini hari tadi, polisi mengamankan 16 orang mahasiwa dari salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Kampus STIEM Bongaya, Makassar. Mereka diduga tengah bersiap melakukan bentrokan terhadap salah satu fakultas di dalam kampus mereka. Mereka yang diamankan saat ini masih diamankan di Mako Polrestabes Makassar untuk dimintai keterangan

Baca Juga: Sekelompok Mahasiswa UMI Makassar Diserang Puluhan OTK 

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya