Kisah Petugas Lapangan KPU, Dimarahi hingga Ditolak Warga

PPDP yang bertugas coklit disangka mendata bantuan COVID-19

Makassar, IDN Times - Beragam kejadian tidak terduga dialami sejumlah petugas pemuktahiran data pemilih (PPDP) dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar, Sulawesi Selatan. PPDP tengah bertugas pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih, yang berlangsung sejak 15 Juli hingga 13 Agustus 2020.

PPDP mendatangi rumah ke rumah untuk memastikan daftar pemilih akuntabel dan valid, jelang Pilkada Makassar 2020. Namun di lapangan mereka menghadapi sejumlah kisah haru biru, seperti yang disampaikan Komisioner KPU Makassar Endang Sari.

"Dimarahi warga karena dianggap pendata bantuan, ditutupkan pintu rumah, dan banyak lagi kendala yang dihadapi," kata Endang kepada wartawan di Makassar, Sabtu (25/7/2020).

Baca Juga: Verifikasi Faktual, Petugas KPU Disangka Data Bansos

1. Di medan yang berat, coklit terkendala masalah jaringan

Kisah Petugas Lapangan KPU, Dimarahi hingga Ditolak WargaPPDP KPU Makassar saat bertugas coklit ke rumah warga. IDN Times/KPU Makassar

KPU Makassar mengerahkan 2.088 PPDP untuk bertugas coklit. Mereka disebar pada 15 kecamatan se-Makassar. Tak terkecuali wilayah kepulauan di Kecamatan Sangkarrang, yang termasuk medan berat dan susah jaringan komunikasi.

"Di medan yang berat seperti di pulau perjuangannya juga luar biasa mencari signal untuk melaporkan hasil coklit," ucap Endang.

Sabtu ini PPDP menyisir sejumlah kawasan penduduk di Kota Makassar. Di kawasan yang terkendala jaringan komunikasi, petugas tetap berupaya agar perkembangan coklit dilaporkan secara berkala.

"Kita semua harus bersinergi untuk memastikan pemilih dilayani dengan terdaftar dalam data pemilih. Sehingga hak konstitusional warga untuk memberikan suaranya itu terpenuhi," Endang menjelaskan.

2. KPU Makassar pastikan PPDP yang bertugas bebas COVID-19

Kisah Petugas Lapangan KPU, Dimarahi hingga Ditolak WargaPPDP KPU Makassar saat bertugas coklit ke rumah warga. IDN Times/KPU Makassar

Bertugas di tengah pandemik, Endang memastikan seluruh PPDP bebas dari penularan COVID-19. Mereka juga diwajibkan agar selalu mematuhi protokol kesehatan.

"Yang turun bertugas ke rumah warga melaksanakn coklit data pemilih, sudah melakukan rapid test dan dinyatakan non reaktif," ucap Endang.

Dalam bertugas, PPDP dilengkapi dengan alat protokol kesehatan seperti masker, plastik penutup wajah, sarung tangan, hand sanitizer, dan juga alat tulis pribadi. Proses pencocokan dan penelitian data pemilih dilakukan di teras rumah warga sebagai standar protokol pencegahan.

"Dan kami sudah tegaskan agar hal tersebut disiplin dipatuhi dan dilakukan oleh PPDP," Endang menerangkan.

3. KPU Makassar berharap warga proaktif dan memudahkan kerja PPDP

Kisah Petugas Lapangan KPU, Dimarahi hingga Ditolak WargaPPDP KPU Makassar saat bertugas coklit ke rumah warga. IDN Times/KPU Makassar

Coklit digelar untuk memastikan validitas data pemilih. KPU, kata Endang, berharap seluruh masyarakat bersikap lebih proaktif terhadap petugas di lapangan. Sehingga PPDP lebih mudah mencocokkan dan meneliti data.

"Warga menyiapkan KTP Elektronik, surat keterangan dan kartu keluarga. Agar proses coklit bisa lebih maksimal dan data pemilih yang dihadirkan bisa lebih akurat," katanya.

Baca Juga: KPU Makassar Tak Ubah Target Partisipasi Pilkada di Tengah Pandemik 

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya