Reka Adegan Kasus Anak Tewas di Kapal, Korban Dianiaya di Ruang ABK

Korban dianiaya usai dituduh mencuri di atas kapal penumpang

Makassar, IDN Times - Rekonstruksi kasus penganiayaan yang berujung kematian Dicky Perdana, 12 tahun, di atas KM Dharma Kencana 7 digelar tanggal 25 Juli 2022 oleh penyidik Polres Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan.

"Rekonstruksi sudah digelar," terang Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pelabuhan, Iptu Prawiran Wardhany melalui pesan singkat WhatsApp, Senin (8/8/2022). 

"Terkait rekonstruksi, semua total adegan 107, sudah sesuai dengan keterangan semua saksi," tambahnya.

Sebelumnya, rekonstruksi kasus kematian anak di atas kapal penumpang ini dijadwalkan digelar 18 Juli 2022, saat KM Dharma Kencana 7 berlabuh di Pelabuhan Soekarno-Hatta Kota Makassar. Tapi agenda itu ditunda karena dua orang oknum TNI Angkatan Laut tidak hadir.

Kepada wartawan di lokasi, Iptu Wardhany menjelaskan gelar rekonstruksi itu ditunda untuk sementara karena ada saksi kunci yang belum hadir.

"Ada saksi yang belum bisa hadir makanya rekonstruksi hari ini kita tunda, tapi segera kami infokan lagi. Saksi masih pemeriksaan, ada dua orang," ungkap Iptu Wardhany. 

Dua saksi kunci yang dimaksud yaitu oknum prajurit TNI AL yang juga ditetapkan sebagai tersangka, namun proses hukumnya ditangani Polisi Militer (PM). 

Sementara enam tersangka lain yaitu, 3 satpam kapal masing-masing berinisial IS, M, dan M, lalu dua ABK kapal, berinisial WA dan HI, beserta satu penumpang kapal berinisial RN telah dihadirkan di lokasi kejadian di atas KM Dharma Kencana 7.

1. Dari 116 adegan jadi 107

Reka Adegan Kasus Anak Tewas di Kapal, Korban Dianiaya di Ruang ABKIlustrasi adegan rekonstruksi kasus kejahatan. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Kepala Satreskrim Polres Pelabuhan Makassar, Iptu Prawiran Wardhany tidak begitu banyak menerangkan tentang gelar rekonstruksi pada 26 Juli lalu. Tapi dari tim penyidik menjelaskan, terjadi pengurangan jumlah adegan pada saat gelar rekonstruksi.

"Sebenarnya bukan pengurangan tapi adegan yang tidak terkait itu kita perkecil jumlahnya, jadi tinggal 107 adegan dari sebelumnya itu ada 116 adegan," ungkap salah satu penyidik yang enggan disebut namanya saat dikonfirmasi IDN Times.

2. Kekerasan di adegan pertengah hingga akhir

Reka Adegan Kasus Anak Tewas di Kapal, Korban Dianiaya di Ruang ABKIlustrasi. Reka adegan Pembunuhan istri di Mataram IDN Times/Ahmad Viqi Wahyu Rizki

Sementara itu, terkait penganiayaan yang dialami Dicky, penyidik menyebutkan ada beberapa adegan yang diperlihatkan. "Kekerasan tetap ada, saat ditemukan korban dan di saat ditanya-tanya (korban diinterogasi para tersangka), pas korban lari dan korban ditemukan lagi, itu kan ada. Ada (kekerasan) dari pertengahan sampai akhir adegan," jelas pihak penyidik melalui sambungan telepon.

Penyidik Polres Pelabuhan Makassar ini juga memastikan, saat gelar rekonstruksi yang dimulai sekitar pukul 17.30 Wita hingga 01.20 Wita dini hari, enam tersangka dan dua saksi kunci sekaligus tersangka oknum prajurit TNI AL, serta saksi-saksi yang lain, semuanya hadir. 

"Saksi-saksi lain itu seperti Kalapas (Kepala Lapas Kendal, Jawa Tengah, Rusdedy) dan istrinya juga hadir. Makanya lengkap semua kemarin makanya jadi rekonstruksi," ujarnya.

Baca Juga: Bocah 12 Tahun Tewas di KM Dharma Kencana 7, Diduga Dianiaya

3. Paling banyak dianiaya di ruang ABK kapal

Reka Adegan Kasus Anak Tewas di Kapal, Korban Dianiaya di Ruang ABKKM Dharma Kencana 7 saat bersandar di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar. IDN Times/Dahrul Amri

Dalam rekonstruksi kasus penganiayaan berujung tewasnya bocah 12 tahun tersebut, menurut penyidik berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP), tindakan kekerasan ke korban terjadi di empat lokasi di kapal.

"Sesuai BAP yang banyak terjadi (kekerasan) itu di ruang kru (ABK kapal, tidak ada CCTV) dan termasuk di ruangan informasi, pada saat mencari (barang bukti) itu juga ada (kekerasan atau penganiayaan)," katanya.

"Ada yang menggunakan tangan kosong (kekerasan dan penganiayaan), ada juga itu menggunakan alat. Kalau itu (mencelupkan kepala korban ke air) tidak ada," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Dicky meninggal saat masih di atas Kapal Motor (KM) Dharma Kencana 7, Jumat (24/6/2022) petang. Korban tewas tidak wajar dengan luka lebam di sekujur tubuhnya.

Bocah asal Padang, Sumatra Barat itu berangkat bersama keluarganya dari Kota Surabaya dan tiba di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sabtu (25/6/2022) dini hari.

Diduga, sebab Dicky sampai mengalami penganiayaan karena disebut mengambil handphone milik seorang penumpang kapal, korban pun mengakui tapi tetap dianiaya.

Baca Juga: Satpam KM Dharma Kencana 7 jadi Tersangka Pembunuhan Bocah 12 Tahun

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya