Kapal Perang KRI Teluk Hading Terbakar di Perairan Bulukumba

KRI Teluk Hading milik TNI AL buatan Jerman tahun 1978

Makassar, IDN Times - Kapal perang TNI Angkatan Laut, KRI Teluk Hading (538) dilaporkan terbakar di perairan Bulukumba, Sulawesi Selatan, Sabtu (3/6/2023). 

Menurut informasi yang beredar, kapal mengalami kebakaran pada pukul 13.30 Wita. Posisi kapal dilaporkan di laut antara Bira, Bulukumba dengan Kepulauan Selayar.

Kepala UPD Pelabuhan Bira Amran Syaukani membenarkan soal informasi kebakaran, meski belum bisa memastikan apakah benar itu kapal milik TNI AL.

"Memang ada kapal terbakar, tapi kami belum dapat informasi akurat, kapal apa itu," kata Amran saat dikonfirmasi via WhatsApp, Sabtu.

Baca Juga: Kapal Nelayan yang Mati Mesin di Bulukumba Ditemukan

1. Asap membubung dari atas kapal

Menurut video dan foto-foto yang beredar di media sosial, nampak asap hitam mengepul dari atas kapal di tengah laut. Amran belum bisa memastikan seperti apa kondisi di kapal itu.

"Tapi di area Pelabuhan Bira, kami standby, bersama ambulance dan Basarnas," kata Amran.

2. Pihak Basarnas enggan berkomentar, TNI AL belum beri keterangan

Kapal Perang KRI Teluk Hading Terbakar di Perairan BulukumbaTangkapan layar video kebakaran KRI Teluk Hading di perairan Bulukumba, Sulawesi Selatan, Sabtu (3/6/2023). (Dok. Istimewa)

Tim SAR dilaporkan bergerak ke arah KRI Teluk Hading. Namun Plt Kepala Basarnas Sulsel Bustanil enggan memberi keterangan. "Bukan kewenangan kami," katanya melalui pesan WA.

Menurut informasi lain, kebakaran sudah bisa dipadamkan dengan dibantu kapal lain yang melintas. Namun sejauh ini belum ada keterangan resmi dari TNI AL. Kepala Dinas Penerangan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VI Kapten Suparman Sulo enggan memberi keterangan.

"Entar masih repot ka kodong," katanya.

3. Tentang KRI Teluk Hading (538) buatan Jerman tahun 1978

Kapal Perang KRI Teluk Hading Terbakar di Perairan BulukumbaKRI Teluk Hading milik TNI Angkatan Laut. (Dok. tnial.mil.id)

Dari informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, KRI Teluk Hading (538) merupakan kapal perang jenis kapal pendarat yang menjadi bagian dari Angkatan Laut Tentara Nasional Indonesia (TNI AL). Kapal ini dinamai berdasarkan sebuah teluk di wilayah Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

Awalnya, KRI Teluk Hading dibangun oleh VEB Peenewerft, Wolgast, di Jerman Timur pada tahun 1978 untuk Angkatan Laut Jerman Timur dengan nomor lambung 614. Pada tahun 1994, kapal ini dibeli oleh pemerintah Indonesia untuk TNI AL dan menjadi bagian dari armada mereka. Akuisisi KRI Teluk Hading termasuk dalam paket pembelian sejumlah kapal perang bekas dari Jerman Timur pada masa pemerintahan Presiden Suharto.

Peran utama KRI Teluk Hading adalah sebagai kapal pendarat untuk pasukan Marinir TNI AL dan juga sebagai kapal pengangkut logistik. Dengan berat sekitar 1.900 ton, kapal ini memiliki dimensi 90,70 meter x 11,12 meter x 3,4 meter. Ditenagai oleh 2 mesin diesel dengan 2 shaft yang menghasilkan tenaga sebesar 12.000 bhp, KRI Teluk Hading dapat mencapai kecepatan hingga 18 knot. Kapal ini diawaki oleh maksimal 42 pelaut dan mampu mengangkut kargo dengan berat hingga 600 ton.

Meskipun tidak termasuk dalam kategori kapal tempur atau pemukul, KRI Teluk Hading tetap dibekali senjata pertahanan diri yang meliputi 1 kanon laras ganda kaliber 37mm Model 1939, 1 Meriam Bofors 40/70 berkaliber 40mm dengan kecepatan tembakan 120-160 rpm, dan jangkauan hingga 10 km untuk target permukaan terbatas dan target udara, serta 2 kanon laras ganda kaliber 25mm.

Selain itu, KRI Teluk Hading dilengkapi dengan sensor dan perangkat elektronik, termasuk radar MR-302/Strut Curve Air/Surface Search.

Baca Juga: TNI AL Gelar Latihan Lintas Negara di Makassar, Ada AS dan Rusia

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya