Gagal Ginjal Akut, Dinkes Sulsel Himpun Data dari 24 Daerah

Masyarakat diimbau memantau urine anak secara rutin

Makassar, IDN Times - Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan tengah menghimpun dan verifikasi data terkait diagnosa kasus gagal ginjal akut pada anak di daerahnya.

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel dr. Rosmini Pandin mengatakan, pihaknya sudah menyebar formulir kuesioner melalui Google Form. Formulir diisi semua rumah sakit umum di 24 kabupaten/kota.

"Jadi nanti ini jam 12 (malam) baru ada itu datanya semua, baru nanti besok disurvei untuk anamnesis dengan ada itu 110 pertanyaan. Nanti dari hasil itu baru kita bisa katakan ini diagnosanya," kata Rosmini kepada IDN Times, Sabtu (22/10/2022).

Pada Jumat (21/10/2022), Kementerian Kesehatan melansir data sebanyak 241 kasus gagal ginjal akut misterius alias acutey kidney injury (AKI). Kasus tersebar di 22 provinsi, dengan jumlah anak meninggal 133 orang atau sekitar 55 persen dari total kasus.

Baca Juga: Dicurigai Satu Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius di Sulsel

1. Masyarakat diimbau rutin memantau urine anak

Gagal Ginjal Akut, Dinkes Sulsel Himpun Data dari 24 Daerahilustrasi penyakit ginjal (IDN Times/Aditya Pratama)

Sembari Dinkes bekerja menghimpun data, masyarakat diimbau tetap waspada. Orang tua diminta memantau secara berkala kesehatan anak, khususnya yang mengalami demam. Salah satu gejala gagal ginjal akut adalah jumlah urine menyusut.

"Poin saya saat ini tolong masyarakat agar tetap dipantau anak-anaknya, di urinnya. Itu yang paling penting dipahami masyarakat, apakah anak tersebut sudah buang air kecil tiga sampai delapan kali satu hari," ujarnya.

"Kemudian kalau anak pakai pampers juga, apakah dia sudah ganti pampers-nya setiap tiga jam dan kencingnya itu normal. Kalau kurang agar segera ke dokter spesialis anak sebelum masuk fase berat," kata Rosmini.

2. Semua RS di Sulsel siap menangani

Gagal Ginjal Akut, Dinkes Sulsel Himpun Data dari 24 DaerahGedung RS Wahidin Sudirohusodo di Jl Perintis Kemerdekaan, Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. (Dahrul Amri/IDN Times Sulsel)

Rosmini menyatakan semua rumah sakit di Sulsel siap menangani kasus gagal ginjal akut. Setiap rumah sakit bisa menerima rujukan untuk diagnosa penyakit itu. 

"Teman-teman dari dokter ahli anak Indonesia itu sudah keliling, jadi kita sudah koordinasi semua rumah sakit, dokter umum, dokter spesialis anak untuk mengantisipasi," kata Rosmini.

Baca Juga: Curiga Kasus Ginjal Akut pada Anak? Hubungi Layanan 112!

3. Hentikan sementara konsumsi obat sirop

Gagal Ginjal Akut, Dinkes Sulsel Himpun Data dari 24 Daerahilustrasi ginjal (IDN Times/Aditya Pratama)

Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan meminta masyarakat menghentikan sementara konsumsi obat sirup pada anak. Pasalnya obat sirup diduga menjadi penyebab penyakit gagal ginjal yang kini marak menyerang anak-anak.

Diketahui, Kementerian Kesehatan lebih dulu meminta kepada seluruh apotek di Indonesia untuk menghentikan sementara penjualan obat-obatan dalam bentuk cair atau sirup. Hal ini menyusul ditemukannya kasus gagal ginjal pada anak usia 1-5 tahun.

"Dilarang dulu untuk meminumkan anaknya Paracetamol sirup untuk sementara sambil menunggu informasi selanjutnya," kata Rosmini sebelumnya.

Rosmini menjelaskan bahwa pihaknya telah mengeluarkan surat edaran mengenai pengenalan gagal ginjal akut kepada masyarakat. Hal ini juga sekaligus untuk menyosialisasikan larangan penggunaan obat sirup pada anak.

"Sudah diedarkan sebagai antisipasi untuk kasus-kasus yang kemungkinan terjadi. Baru kita mau sosialisasikan secara bersama jangan dulu berikan obat sirup karena diduga penyebabnya," katanya.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya