Dokter Selingkuh dengan Mahasiswa, IDI: Tak Berhubungan Etika Medis

Dokter juga manusia yang bisa berbuat salah

Makassar, IDN Times - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar merespons kasus perselingkuhan seorang dokter dengan mahasiswa yang jadi pembicaraan di media sosial. Ketua IDI Makassar dr. Abdul Azis mengatakan kasus itu tidak melanggar kode etik, namun tetap berdampak negatif.

"Kita tahu bahwa dalam kasus seperti ini tidak ada hubungan dengan etika medis, tapi mesti diingat bahwa penilaian serta kepercayaan masyarakat akan berimbas kepada profesi kita," kata Azis kepada wartawan di Makassar, Jumat malam (20/10/2023).

Baca Juga: Polda Sulsel Proses Kasus Istri Polisi Selingkuh dengan Mahasiswa

1. IDI pastikan kasus perselingkuhan KDL bukan etika medis

Dokter Selingkuh dengan Mahasiswa, IDI: Tak Berhubungan Etika MedisKetua IDI Makassar, dr Abdul Azis. (Dahrul Amri/IDN Times Sulsel)

Sebelumnya diberitakan, seorang perwira Polda Sulawesi Selatan, Iptu AH (29), melaporkan istrinya, dokter KDL (23) terkait kasus perselingkuhan dengan seorang mahasiswa perguruan tinggi negeri di Makassar berinisial AW. Kasus itu dilaporkan ke Polda Sulsel.

dr. Abdul Azis mengatakan, soal kasus yang mengemuka, dia mengatakan bahwa IDI selalu mengingatkan para dokter agar menjaga kehormatan profesi. Termasuuk dengan menghindari perbuatan tercela.

"Saya selalu mengingatkan seluruh dokter, marilah kita bersama-sama untuk menjaga marwah, martabat dan tradisi luhur kita ini sebagai seorang dokter," kata Azis.

2. IDI Makassar tidak berwenang menindaki perselingkuhan dokter

Dokter Selingkuh dengan Mahasiswa, IDI: Tak Berhubungan Etika MedisIlustrasi Selingkuh (IDN Times/Mardya Shakti)

Lebih lanjut, Azis mengatakan, IDI tidak berwenang mengambil tindakan soal kasus perselingkuhan melibatkan dokter. Dengan catatan, sepanjang yang bersangkutan tidak melanggar etika medis dan disiplin medis.

"Tentu kita tidak punya kewenangan untuk mengambil tindakan, saya tegaskan bahwa dokter itu manusia juga dan sama dengan yang lainnya, bisa buat salah," ucap Abdul Azis.

"Kan yang bisa IDI lakukan adalah memberi imbauan kepada para anggota kami, untuk lebih profesiona. Dan kita sebagai manusia tentu akhlaknya perlu dijaga dan memang harus lebih baik lagi ke depan," lanjutnya.

3. Penyidik tunggu pelapor yang masih ikut pendidikan PTIK

Dokter Selingkuh dengan Mahasiswa, IDI: Tak Berhubungan Etika MedisDireskrimum Polda Sulsel, Kombes Pol Jamaluddin Farti. (Dahrul Amri/IDN Times Sulsel)

Sebelumnya Iptu AH melaporkan perselingkuhan istrinya di SPKT Polda Sulsel. Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel Kombes Jamaluddin Farti mengatakan kasus itu masih padatahapan penyelidikan. Pihak penyidik masih tunggu kesediaan pelapor untuk dimintai keterangan. Saat ini pelapor masih mengikuti pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK).

"Kalau perempuannya (KDL) itu tunggu dulu, kita mau fokus dulu kepada pelapornya (AH) untuk diperiksa. Kan dia masih pendidikan di PTIK, jadi kita tunggu saja," ungkap Kombes Jamaluddin.

Baca Juga: Dokter Residen dan Koas Kedapatan Selingkuh di Rusunawa Unhas

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya