Deklarasi Kawan Aksi, Pantau Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Sulsel

Jubir Kawan Aksi : kita harap ini beri dampak positif

Makassar, IDN Times - Lembaga Transparency Internasional (TI) Indonesia dan Anti Corruption Committee (ACC) Sulawesi, membentuk Koalisi Relawan Anti Korupsi (Kawan Aksi), untuk memantau Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel).

Pembentukan Kawan Aksi yang melibatkan unsur aktivis antikorupsi, aktivis lingkungan, mahasiswa, dan jurnalis, dilakukan usai kegiatan Konsolidasi Organisasi Masyarakat Sipil dan Orang Muda Sulsel selama dua hari di Hotel Grand Asia, Kota Makassar, Rabu-Kamis (14-15/6/2023).

"Jadi kegiatan konsolidasi yang dilakukan selama dua hari ini, kami membentuk Kawan Aksi ini dalam memantau pengadaan barang dan jasa di lingkup Pemprov Sulsel," kata Direktur ACC Sulawesi, Abdul Kadir Wokanubun kepada wartawan usai kegiatan konsolidasi Kawan Aksi.

1. Tiga isu penting akan dipantau Kawan Aksi Sulsel

Deklarasi Kawan Aksi, Pantau Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa SulselDirektur ACC Sulawesi, Abdul Kadir Wokanubun saat Konsolidasi Masyarakat dan Kaum Muda Pemantaua PBJ. (Dahrul Amri/IDN Times Sulsel)

Kadir menyebutkan, dari hasil konsolidasi itu ada tiga isu penting dalam hal pemantauan PBJ di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel. Seperti, sektor infrastruktur, sektor kesehatan, dan sektor pendidikan. Hal ini berdasarkan catatan ACC dalam beberapa tahun terakhir.

"Kenapa kemudian (tiga sektor) itu penting untuk dipantau, karena ini berdasar pada catatan antikorupsi yang kami rilis tiap tahunnya. Tentunya pasca rilis catatan itu kami mengevaluasi lagi dan bekerja sama dengan teman-teman TI untuk menindaklanjuti hal tersebut," terangnya.

"Olehnya itu pekerjaan nantinya itu bukan ACC sendiri secara kelembagaan, tapi melibatkan teman-teman muda yang terdiri dari teman-teman CSO, teman-teman jurnalis dan aktivis pers mahasiswa. Hal-hal itulah yang nanti kita lakukan setelah ini, berkolaborasi bersama,' lanjut Kadir.

2. TI sebut agenda pemantauan PBJ juga ada di kota lain

Deklarasi Kawan Aksi, Pantau Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa SulselPeneliti Transparency International (TI) Indonesia, Agus Sarwono. (Dahrul Amri/IDN Times Sulsel)

Sementara itu, salah satu peneliti TI Indonesia, Agus Sarwono menyebutkan, dengan terbentuknya Kawan Aksi Sulsel ini diharapakan bisa mendorong penguatan akuntabilitas sosial.

"Kenapa kita bekerja (memantau) di pengadaan barang dan jasa? Karena memang data dari KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) sendiri lebih dari 70 persen data korupsi itu berkaitan langsung dengan PBJ, meskipun modusnya banyak tapi kasus yang ditangani KPK itu," ungkap Agus.

Untuk itu, TI Indonesia berharap dengan bonus demografi dan terbentuknya Kawan Aksi Sulsel ini untuk mulai fokus dalam pemantauan PBJ. Karena TI dan ACC akan siapkan instrumen-instrumen pemantauan secara utuh dalam konteks pengadaan barang dan jasa di lingkup Sulsel.

"Agenda ini sebenarnya bukan saja di Makassar ya, tapi juga kita lakukan di Jakarta, kemudian di Surabaya, NTT (Nusa Tenggara Timur), Sumatera Utara, Aceh dan juga ada di Jember. Harapannya kita bisa memanfaatkan kawan-kawan muda kerja akuntabilitas sosial," beber Agus.

Baca Juga: Tersangkakan Adik Mentan, ACC Apresiasi dan Kritik Kejati Sulsel

3. Diharap melahirkan dampak positif

Deklarasi Kawan Aksi, Pantau Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa SulselJuru Bicara (Jubir) Kawan Aksi Sulsel, Andi Tendri Wuleng. (Dahrul Amri/IDN Times Sulsel)

Juru Bicara (Jubir) Kawan Aksi Sulsel, Andi Tendri Wuleng berharap, terbentuknya Kawan Aksi Sulsel ini bisa membawa dampak yang besar bagi masyarakat di Sulsel.

"Kita harap melalui Kawan Aksi ini memberi dampak positif dalam pengawasan dan pemantauan terkait dengan barang dan jasa. Karena kita sebagai kaum muda dalam hal menjemput tahun 2045 nanti karena kitalah yang diharapkan untuk itu. Jadi pendidikan demokrasi, politik dan khususnya anti korupsi itu harus kita tanamkan dan paham sejak dini agar membentuk generasi yang anti korupsi," tambah Andi Tendri kepada wartawan.

Baca Juga: Kepala Bea Cukai Makassar Tersangka KPK, ACC Sulawesi: Sistem Gagal

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya