3 Pelajar di Makassar Jadi Muncikari, Dorongan Gaya Hidup?

UPT PPA Makassar menyelidiki motif para pelaku dan korban

Makassar, IDN Times - Aparat kepolisian menangkap tiga pelajar di Kota Makassar, yang diduga mempekerjakan seorang perempuan sebagai pekerja seks. Perbuatan para pelaku diduga terdorong pemenuhan gaya hidup.

Hal itu diungkapkan Kepala Unit Pelaksana Tekins Perlindungan Permepuan dan Anak Pemerintah Kota Makassar, Muslimin. Dia menyebut sebagian besar kasus prostitusi yang melibatkan perempuan dan anak punya korelasi dengan pengaruh gaya hidup.

"Terkait aspek itu saya kira masih relevan dengan kasus-kasus anak yang terlibat di dalam praktik pekerja seks komersial (PSK)," kata Muslimin kepada IDN Times Sulsel, Kamis (14/9/2023).

Sebelumnya petugas Tim Khusus Polsek Rappocini menangkap tiga pelajar di sebuah wisma di Jalan Pelita Raya, Selasa (12/9/2023). Bersama tiga pelaku yang berstatus pelajar, polisi juga menahan seorang PSK.

Baca Juga: Diduga jadi Muncikari, 3 Pelajar di Makassar Ditangkap Polisi

1. PPA Makassar masih menyelidiki motif para pelaku dan korban

3 Pelajar di Makassar Jadi Muncikari, Dorongan Gaya Hidup?Kepala UPT PPA Kota Makassar, Muslimin saat diwawancarai. (Dahrul Amri/IDN Times Sulsel)

Muslimin mengatakan kasus tiga pelajar itu sudah dalam pendampingan UPT PPA Makassar. Pihaknya sejauh ini masih menyelidiki para pelaku dan korban, termasuk motif mereka.

"Sebenarnya belum keluar hasil asesmen secara mendalam, tapi asesmen awal iya, dan belum menilai sampai ke motifnya dan lain-lain. Makanya kita lihat dulu tentang permasalahan yang mendasar, apa yang mendesak mereka," terang Muslimin.

2. Kesehatan pelaku dan korban diperiksa

3 Pelajar di Makassar Jadi Muncikari, Dorongan Gaya Hidup?Ilustrasi layanan kesehatan. (IDN Times/Arief Rahmat)

Muslimin mengatakan, UPT PPA Makassar, di samping menggelar asesmen, juga mengupayakan intervensi terhadap kesehatan fisik dan mental pelaku dan korban. Terutama dalam mengantisipasi penyebaran penyakit menular seksual.

"Jadi pemeriksaan kesehatannya penting untuk langkah awal, karena praktik-praktik begini sangat rentan terhadap kesehatan terkait penyakit menular. Makanya hari ini kita kerjasamakan Dinas Kesehatan dan unsur-unsur terkait," kata Muslimin.

"Sambil juga kita lakulan asesmen untuk melihat permasalahan-permasalahan yang lain, dan aspek penegakan hukumnya itu pasti jadi perhatian kita juga," dia melanjutkan.

3. Korban dipasarkan lewat aplikasi MiChat

3 Pelajar di Makassar Jadi Muncikari, Dorongan Gaya Hidup?Ilustrasi Perdagangan Perempuan (IDN Times/Mardya Shakti)

Sebelumnya Kapolsek Rappocini AKP M. Yusuf menyatakan tiga pelajar diduga jadi muncikari. Para pelaku terlibat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan memasarkan pekerja seks secara online melalui aplikasi MiChat.

"Ini terungkap berkat laporan masyarakat terkait prostitusi online, dimana personil Timsus kami mendapat informasi adanya kegiatan prostitusi yang diduga dilakukan oleh sejumlah remaja di salah satu wisma di bilangan jalan Pelita, dan menemukan seorang perempuan yang diduga korban prostitusi dan tiga orang pria sebagai mucikarinya," kata Kapolsek.

Saat menangkap tiga pelaku, polisi menyita barang bukti dua telepon seluler dan uang tunai Rp80 ribu. Polisi masih menyelidiki lebih lanjut kasus ini.

"Jadi modus operandi praktik prostitusi yang dijalankan dengan tawarkan wanita selaku korban melalui aplikasi Michat, dan hasil dari menjajakan korban prostitusi itu digunakan beli minuman keras," Kapolsek menerangkan.

Baca Juga: Musim Kemarau, Pemkot Makassar Imbau Warga Waspadai Kebakaran

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya