Hari Sumpah Pemuda, Gubernur Sulsel Ingatkan Bonus Demografi 2045
Humas Pemprov Sulsel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Memperingati Hari Sumpah Pemuda, Senin (28/10), Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengajak seluruh pemuda untuk meningkatkan kemampuan diri. Nurdin mengingatkan, Indonesia akan mengalami bonus demografi tahun 2045.
Hal itu disampaikan Gubernur Nurdin di sela upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-91 yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) di Rumah Jabatan Gubernur.
Upacara peringatan bertajuk "Bersatu Kita Maju" \diikuti oleh para pejabat lingkup pemprov hingga siswa sekolah. Tampak pula sejumlah peserts mengenakan seragam Pramuka dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
Baca Juga: Rektor Unhas: Generasi Millennial Jangan Jadi Beban Demografi
1. Nurdin minta pemuda tingkatkan kualitas diri
Humas Pemprov SulselNurdin mengingatkan betapa pentingnya meningkatkan kualitas diri bagi para pemuda. Apalagi pada tahun 2045, Indonesia diprediksi mengalami bonus demografi di mana penduduk usia produktif diprediksi mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa.
"Oleh karena itu, kita berharap para pemuda untuk betul-betul terus meningkatkan diri, baik skill, wawasan, jaringan. Karena hanya itu yang bisa menjawab tantangan masa depan kita," ujarnya.
2. Nurdin ajak pemuda jaga persatuan
IDN Times/Asrhawi MuinSelain itu, dia juga mengajak para pemuda selalu melakukan kolaborasi dan sinergitas. Sebab jika bercerai berai maka akan menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang lemah.
"Tapi kalau kita bersatu terus, kita bangun kebersamaan, gotong royong kita hidupkan, para pemuda bersinergi, Insya Allah cita-cita bangsa ini akan kita wujudkan," kata Nurdin Abdullah.
3. Nurdin minta masalah dihadapi secara dialog
IDN Times/Asrhawi MuinDalam kesempatan itu, Nurdin juga mengingatkan agar para pemuda bisa lebih tenang dalam menghadapi masalah. Menurutnya, masalah tak selalu harus diselesaikan dengan aksi turun ke jalan.
"Tentu kita juga inginkan apapun perbedaan yang ada, apapun kesalahan-kesalahan yang dianggap sesuatu yang merugikan bangsa, mari kita duduk bersama. Kita selesaikan dengan dialog. Bukan kita menyelesaikan di jalan. Tapi kita selesaikan dalam bentuk dialog supaya ada solusi," kata Nurdin.
Baca Juga: Menengok Keunikan Rusa Tutul di Kampus Unhas
