Ribuan Guru di Sulsel Ikut Vaksinasi Booster

Kasus COVID-19 meningkat

Makassar, IDN Times - Para guru SMA dari tiga daerah di Sulawesi Selatan mengikuti vaksinasi booster yang diselenggarakan di Kantor Dinas Pendidikan Sulsel, Rabu (23/2/2022). Dalam vaksinasi massal ini, Dinas Pendidikan bekerja sama dengan Polda Sulsel.

Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Imran Jausi, menjelaskan ada sekitar dua ribu guru yang mengikuti vaksinasi massal untuk dosis ketiga ini. Mereka merupakan guru dari Kota Makassar, Gowa, dan Maros. 

"Jadi memang hanya kami ingin memastikan bahwa sudah ada perintah secara nasional dan rapat koordinasi untuk segera melakukan vaksin tuntas," kata Imran.

Baca Juga: Kemenag Sulsel Masih Sosialisasikan Surat Edaran Pengeras Suara Masjid

1. Kasus COVID-19 ditemukan di sekolah

Ribuan Guru di Sulsel Ikut Vaksinasi Boosterilustrasi virus corona (IDN Times/Mardya Shakti)

Vaksinasi booster ini, kata Imran, diselenggarakan karena melihat angka kasus harian COVID-19 yang terus meningkat drastis, terutama di Kota Makassar. Belum lagi sudah ada kasus COVID-19 yang merambah ke sekolah seiring dengan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).

Beberapa sekolah bahkan sempat lockdown karena temuan kasus COVID-19. Imran menyebut kondisi tersebut cukup mengkhawatirkan ditambah lagi masih ada guru yang belum melengkapi dosis kedua vaksinasinya.

"Apa yang kita lakukan hari ini adalah bagian dari itu bahwa ternyata data-data yang punya konsekuensi fatal itu adalah memang yang belum selesai atau tuntas dia punya vaksin," katanya.

Imran mengatakan vaksinasi booster massal ini hanya diselenggarakan sehari. Namun setelah itu organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya akan melaksanakan vaksinasi booster untuk pegawainya. 

"Saya kira kepala Dinas Kesehatan sementara susun jadwal. Misalnya di lingkup kantor gubernur, Dinas PU atau apapun. Sama dengan dulu waktu kita buat di Ruang Pola," katanya.

2. Guru disarankan mengikuti vaksinasi booster

Ribuan Guru di Sulsel Ikut Vaksinasi BoosterIlustrasi vaksinasi (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Menurut Imran, tidak sulit mengajak para guru untuk ikut vaksinasi booster. Karena mereka dinilai telah memahami pentingnya vaksinasi secara tuntas. 

Selain itu, Disdik juga merasa perlu mengeluarkan imbauan bersifat 'memaksa'. Sebab guru merupakan pihak yang bersentuhan dengan banyak siswa.

"Kalau sumbernya dari guru fatal jadinya. Jadi harus guru menjadi contoh. Alhamdulillah kalau di Disdik untuk menggerakkan guru saya kira tidak susah karena mereka rata-rata sudah sangat paham tanggung jawab dan risiko kalau mereka tidak melakukan itu," katanya.

3. Guru memikirkan faktor kesehatan

Ribuan Guru di Sulsel Ikut Vaksinasi Boosterilustrasi vaksinasi (IDN Times/Herka Yanis).

Suriati, guru SMA 3 Gowa, mengaku mengikuti vaksinasi booster karena memikirkan faktor kesehatan di samping pembentukan imun. Belum lagi faktor usia yang menimbulkan potensi penyakit. 

Kemudian, dia yang merupakan ASN juga merasa wajib mengikuti aturan yang ditentukan pemerintah untuk mencapai target vaksinasi.

"Alhamdulillah melihat kondisi sekarang kan, bagaimana dengan adanya musim penghujan yang membawa banyak penyakit. Kita sih mengikuti saja," kata Suriati.

Baca Juga: Tren Kasus Harian COVID-19 di Sulsel Masih Meningkat

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya