Persiapan Sekolah Tatap Muka, Siswa di Makassar Wajib Tes Antigen

Pemkot Makassar sebut semua guru telah divaksinasi

Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota Makassar menyatakan siap memulai pembelajaran tatap muka di sekolah pada tahun ajaran baru nanti. Salah satu alasannya ialah vaksinasi COVID-19 terhadap guru telah selesai 100 persen.

Hanya saja, siswa yang notabene masih tergolong anak-anak tidak masuk dalam kelompok penerima vaksin. Karena itu, Pemkot Makassar mewajibkan para siswa nanti menjalani tes antigen sebelum masuk sekolah.

"Pemerintah kota akan mengambil kebijakan tentang testing seluruh anak-anak kita, memastikan anak-anak kita pada saat masuk sekolah dalam keadaan sehat," kata Wali Kota Makassar Moh Ramdhan "Danny" Pomanto, Selasa (1/6/2021).

1. Siswa yang terkonfirmasi positif COVID-19 akan dirawat

Persiapan Sekolah Tatap Muka, Siswa di Makassar Wajib Tes Antigenilustrasi kelas tatap muka di tengah pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/David Muharmansyah)

Untuk melaksanakan pengetesan bagi siswa, Pemkot telah menyiapkan 200 ribu unit alat antigen. Kemungkinan pengetesan akan dimulai sebelum bulan Juli jika tidak ada penundaan sekolah tatap muka.

"Kalau ditemukan anak-anak kita tertular atau suspek maka kita akan lanjutkan dengan PCR dan kemudian kita treatment, tentunya dengan suplemen dan obat," kata Danny.

Dengan demikian, anak-anak yang suspek atau bahkan terkonfirmasi positif COVID-19 tidak akan masuk sekolah sementara sampai dinyatakan sembuh. Di sisi lain, pihak sekolah juga akan terus mengevaluasi sistem belajar tatap muka.

"Kami akan evaluasi lewat metode GeNose. GeNose ini memelihara saja," kata Danny.

2. Anak-anak termasuk kelompok rentan

Persiapan Sekolah Tatap Muka, Siswa di Makassar Wajib Tes AntigenIlustrasi sekolah tatap muka. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Sementara itu, Epidemiolog Universitas Hasanuuddin Ansariadi mengatakan anak SD sangat rentan terpapar COVID-19 meskipun selama ini usia produktif lebih banyak terpapar. Penyebabnya karena sekolah ditutup sehingga meminimalisir penularan di tingkat anak-anak.

"Negara lain yang sekolahnya ditutup begitu sekolah dibuka, meningkat juga. Tapi yang kita lakukan di sini adalah langkah-langkah penanganan. Mitigasinya bagaimana supaya jangan terjadi lonjakan," katanya.

Publik kerap mempertanyakan mengapa sekolah tidak dibuka sementara tempat publik seperti pusat perbelanjaan yang dibuka lebih dulu bisa diakses anak-anak. Menurut Ansariadi, hal ini berbeda karena tidak semua anak akan pergi ke tempat publik lain dan aktivitas anak-anak tidak sama dengan orang dewasa yang tetap pergi ke kantor.

"Andaikan dia sama aktifnya dengan orangtua, seperti ke sekolah, maka kemungkinan akan naik. Makanya yang kita harus lakukan adalah kendalikan ini penularannya, setelah itu kita buka sekolah pelan-pelan," kata Ansariadi.

Baca Juga: Rumah Pasien COVID-19 di Makassar akan Diberi Tanda Mirip Garis Polisi

3. Belum jelas kapan pandemik akan berakhir

Persiapan Sekolah Tatap Muka, Siswa di Makassar Wajib Tes AntigenIlustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Lebih jauh, Ansariadi menyebutkan situasi pandemik COVID-19 ini belum bisa diprediksi kapan akan berakhir. Bahkan vaksinasi pun sejauh ini dinilai belum bisa membentuk kekebalan pada kelompok masyarakat. 

"Awalnya orang mengatakan kemungkinan kita akan dapat imunitas yang permanen. Ternyata juga tidak," kata Ansariadi.

Pandemik ini, kata dia, baru berjalan lebih dari setahun. Masih butuh waktu lama untuk mengetahui kapan kekebalan tubuh akan terbentuk dari vaksinasi. Apalagi sejauh ini belum ada literatur yang menjamin bahwa orang yang telah divaksinasi seumur hidup akan aman dari COVID-19.

Memang ada penyakit seperti campak yang dulunya juga mewabah tapi berhasil ditekan dan kekebalan tubuh telah terbentuk. Namun COVID-19, masih banyak yang perlu dikaji.

"Saya sering mengatakan ibarat mobil yang tadinya lari 100 km per jam, kita tekan sedikit supaya larinya 10 km. Hanya itu yang bisa kita lakukan," katanya.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Aktif di Makassar Meningkat Setelah Libur Lebaran

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya