Rumah Pasien COVID-19 di Makassar akan Diberi Tanda Mirip Garis Polisi

Tim COVID-19 Hunter Makassar bakal lebih galak, guys!

Makassar, IDN Times - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengatakan COVID-19 Hunter akan diluncurkan pada Rabu pekan ini. Satgas ini akan diaktifkan di tingkat kelurahan guna mencegah penularan virus corona. 

Nantinya, COVID-19 Hunter akan ditempatkan di 153 kelurahan di Kota Makassar. Setiap tim terdiri dari beberapa unsur. Antara lain, tenaga kesehatan, polisi, TNI, dan Satpol PP.

"Akan bekerja dalam lingkup kelurahan," kata Danny dalam konferensi pers di Balai Kota Makassar, Senin (31/5/2021).

1. COVID-19 Hunter akan mendatangi rumah pasien yang terkonfirmasi positif

Rumah Pasien COVID-19 di Makassar akan Diberi Tanda Mirip Garis PolisiKonferensi pers terkait progres program Makassar Recover di Balaikota Kota Makassar, Senin (31/5/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Danny menjelaskan, COVID-19 Hunter akan mendatangi langsung rumah warga yang terkonfirmasi positif. Rumah warga yang bersangkutan bakal diberi tanda semacam garis polisi namun dari tim Makassar Recover. 

"Sebelum dites dan hasil tesnya jelas maka garis itu tidak bisa dikasih keluar," kata Danny lagi.

Selain rumah, tempat kerja dan tempat nongkrong orang yang bersangkutan juga akan ditelurusi. Jika misalnya dia berkumpul di warung kopi, maka orang-orang di warung kopi itu juga akan diperiksa.

"Mobilnya kami disiapkan untuk COVID-19 Hunter. Kalau ada ditemukan orang sudah bergejala berat, suka tidak suka akan diangkut dengan mobil," kata Danny.

2. Mengejar taget 1.000 tracing per hari

Rumah Pasien COVID-19 di Makassar akan Diberi Tanda Mirip Garis PolisiWali Kota Makassar Danny Pomanto memantau langsung proses vaksinasi guru di tribun lapangan Karebosi/Pemkot Makassar

Menurut Danny, pembentukan COVID-19 Hunter juga untuk memperluas jangkauan tracing atau penelurusan kontak erat pasien COVID-19 yang saat ini hanya dipusatkan di Puskesmas.

"Ini dilakukan karena kita ingin mencapai tracing 1.000 setiap hari. Yang sudah tersedia 400 ribu antigen, disiapkan 200 ribu untuk anak sekolah dan 200 ribu untuk COVID-19 Hunter. Tapi tergantung fluktuasi jumlah kasus," jelasnya.

Tujuan lainnya, kata Danny, agar tanggung jawab pencegahan COVID-19 bukan hanya pada pemerintah tapi juga pada rumah tangga, tempat kerja dan tempat usaha. 

"Saya tidak akan segan-segan me-lockdown tempat. Namanya lockdown titik. Selama ini kan Isman (isolasi mandiri), lebih sukarela tapi batasnya tidak jelas," kata Danny.

Baca Juga: Danny akan Bentuk COVID-19 Hunter, Pelacak Suspek Corona di Makassar

3. Perbedaan COVID-19 Hunter, Satgas Raika dan tim Detektor

Rumah Pasien COVID-19 di Makassar akan Diberi Tanda Mirip Garis PolisiTHM berkedok warung bakso di Makassar dibubarkan Satgas, Sabtu (22/5/2021). Tangkapan layar video

COVID-19 Hunter berbeda dengan Satgas Raika (Satgas Pengurai Kerumunan) yang lebih dulu dibentuk beberapa pekan lalu. Meskipun sama-sama bagian dari Makassar Recover, namun keduanya memilih tugas berbeda.

"Pasukan ini beda dengan Raika. Mereka bekerja kalau ada suspek, apalagi kalau ada konfirmasi. Kalau ada suspek dan konfirmasi, kami akan periksa rumah tinggal," kata Danny.

Sementara Satgas Raika bertugas mengurai kerumunan di tempat-tempat publik. Sejauh ini, Satgas Raika sudah bertugas di lapangan dan kerap menemukan banyak kerumunan.

Selain Satgas Raika, ada juga tim detektor yang juga merupakan bagian dari program Makassar Recover. Nantinya tim ini bertugas untuk skrining awal.

"Detektor turun mendeteksi semua masyarakat Makassar dan tidak dalam posisi tracing. Hasilnya adalah di kesehatan masyarakat Makassar. Raika mengurai kerumunan. Hunter memburu kontak erat yang dicurigai tertular," kata Danny.

Baca Juga: Pemkot Makassar Bentuk Satgas Raika, Bertugas Mengurai Kerumunan

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya