Pemkot Makassar Luncurkan Satgas Detektor COVID-19, Disebar di 5000 RT

Satgas Detektor bertugas mendeteksi pasien suspek COVID-19

Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota Makassar meluncurkan Satgas Detektor COVID-19. Peluncuran itu digelar di Lapangan Karebosi, Jumat (2/7/2021).

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengatakan, Satgas Detektor ini akan ditempatkan di tingkatan RT sebagai basis terkecil penanganan COVID-19. Dengan begitu, kata Danny, penanganan COVID-19 tidak lagi hanya terpusat di tingkat kota dan kecamatan.

"Maka hari ini pemerintah kota Danny-Fatma meluncurkan satgas terakhir dari tiga satgas yang telah dibentuk yaitu Satgas Detektor di mana dua orang setiap detektor bertugas di masing-masing RT," jelas Danny usai peluncuran.

1. Disebar di 5.000 RT

Pemkot Makassar Luncurkan Satgas Detektor COVID-19, Disebar di 5000 RTPemkot Makassar meluncurkan Satgas Detektor di Lapangan Karebosi, Jumat (2/7/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Sebelum Satgas Detektor, Pemkot Makassar lebih dulu meluncurkan Satgas Pengurai Kerumunan (Raika) dan Satgas Pemburu COVID-19 (Covid Hunter). Satgas Raika bertugas membubarkan jika ada kerumunan maupun pelanggaran PPKM mikro. Sedangkan COVID-19 Hunter bertugas melacak kontak erat pasien COVID-19.

"Kalau menyangkut kesehatan, Covid Hunter yang datang. Kalau menyangkut kerumunan acara di RT-nya, Raika yang datang. Satu rangkaian ini tiga satgas," kata Danny.

Satgas Detektor, kata Danny, disebar di 5.000 RT. Mereka terdiri dari ada 10.000 relawan ditambah 306 dokter. Mereka inilah yang akan bertugas mengoperasikan alat-alat kesehatan untuk mengukur kesehatan masyarakat melalui skrining.

"Satu dokternya di setiap kelurahan. Bersama-sama dengan master dan bersama dengan Forkopimda atau TNI Polri, Satpol PP yang kemudian mereka menjaga, memonitoring sepanjang hari antara per satu bulan pemeriksaan," jelasnya.

2. Warga akan melewati empat kali pengukuran

Pemkot Makassar Luncurkan Satgas Detektor COVID-19, Disebar di 5000 RTPemkot Makassar meluncurkan Satgas Detektor di Lapangan Karebosi, Jumat (2/7/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Jika dalam proses skrining itu Satgas Detektor menemukan ada warga yang suspek atau orang yang dicurigai positif COVID-19, maka petugas akan menghubungi COVID Hunter.
 
"Kalau ada orang atau positif, dia akan menelpon markas kemudian COVID Hunter yang datang," kata Danny.

Danny menjelaskan Satgas Detektor melakukan skrining menggunakan saturasi, mengukur tekanan darah, mengukur suhu tubuh dengan termometer, dan mengetes dengan GeNose. 

"Ada empat pengukuran. GeNose di kelurahan tapi tiupnya di semua rumah. Dibawa ke kelurahan. Nanti kalau dia terdeteksi maka kita punya antigen dan PCR. Kami punya PCR12.000 yang bisa mendeteksi 4 varian baru," katanya.

Baca Juga: Hari Ini Pemkot Makassar Luncurkan Satgas Pemburu COVID-19

3. Satgas Detektor gunakan GeNose karena lebih murah

Pemkot Makassar Luncurkan Satgas Detektor COVID-19, Disebar di 5000 RTPemkot Makassar meluncurkan Satgas Detektor COVID-19 di Lapangan Karebosi, Jumat (2/7/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Danny menjelaskan alasan penggunaan GeNose sebagai alat skrining bagi Satgas Detektor karena alat rapid tes antigen cukup mahal. Menurut Danny, anggaran pemerintah kota tidak akan cukup jika hanya dipakai membeli alat antigen.

Dia menyebutkan, pemerintah kota hanya butuh 10.000 alat GeNose untuk skrining. Sementara menggunakan rapid antigen, pemerintah butuh 50.000 unit dan PCR 500 ribu.

"Kalau komersilnya PCR kan 1 juta, kalau komersilnya antigen Rp150 ribu. Kalau genose Rp30.000. Jadi bayangkan antara bedanya Rp10.000, Rp50.000 dan Rp100 ribu," katanya.

Baca Juga: Satgas Raika Makassar Sita Ribuan Aset Tempat Usaha Pelanggar PPKM

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya