Ombudsman Sulsel Terima Protes Warga soal Pemadaman Listrik

Ada dua aduan yang masuk soal pemadaman listrik PLN

Makassar, IDN Times - Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan menerima keluhan dari warga terkait pemadaman listrik yang terjadi beberapa waktu terakhir. Sejauh ini, Ombudsman sudah menerima dua laporan terkait hal tersebut.

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan, Ismu Iskandar, mengatakan pihaknya menerima aduan warga itu sepekan yang lalu. Kemudian hari ini, ada tambahan satu laporan lagi. 

"Untuk sementara berproses satu, tadi tambah satu lagi. Jadi kemungkinan ada dua," kata Ismu, melalui sambungan telepon, Jumat (27/10/2023).

Baca Juga: HUT ke-354 Sulsel, Bahtiar Sentil Sederet Masalah di Sulsel

1. Baru satu aduan yang diproses

Ombudsman Sulsel Terima Protes Warga soal Pemadaman ListrikIlustrasi listrik (ANTARA FOTO/Rahmad)

Ismu mengatakan baru satu aduan yang diproduksi yaitu aduan yang masuk pekan lalu. Sementara aduan yang baru diterima hari ini belum diproses. 

"Kita masih proses karena baru awal diterima. Jadi mungkin belum bisa kita bicara banyak," kata Ismu.

2. Warga keluhkan soal jadwal pemadaman yang tidak sesuai

Ombudsman Sulsel Terima Protes Warga soal Pemadaman ListrikIlustrasi listrik padam.IDN Times/Helmi Shemi

Ismu menjelaskan bahwa dua laporan itu sama-sama mengenai protes terhadap pemadam listrik oleh PLN Sulselrabar. Warga merasakan banyak dampak dari pemadaman listrik yang tidak sesuai informasi dari PLN. 

"Aduannya terkait persoalan informasi. Ada pemadaman tidak sesuai dengan jadwal dan imbas-imbas lainnya," kata Ismu.

3. Sistem kelistrikan terganggu akibat kekeringan

Ombudsman Sulsel Terima Protes Warga soal Pemadaman ListrikIlustrasi listrik (IDN Times/Arief Rahmat)

Terpisah, Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar, Ahmad Amirul Syarif, menjelaskan sistem kelistrikan sedang terganggu akibat El Nino. Kemarau panjang mengakibatkan debit air berkurang sehingga kemampuan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) turun sekitar 75 persen dari 850 Megawatt (MW) menjadi 200 MW.

Sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan saat ini sangat bergantung terhadap debit air karena 33 persen pembangkitnya berasal dari PLTA. Jika debit air berkurang maka sistem kelistrikan juga akan terganggu.

Karena itu, pemadaman listrik secara bergilir dianggap menjadi solusi. Sebelum memadamkan listrik, PLN lebih dulu menginformasikan jadwal pemadaman listrik melalui akun media sosial resminya.

"Bisa dicek sendiri di rencana jadwal manajemen beban, maksimal yang dirasakan pelanggan itu empat jam," kata Ahmad.

Baca Juga: 504 Warga Miskin di Takalar Dapat Sambungan Listrik PLN Gratis

Topik:

  • Aan Pranata
  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya