Kecewa Pemadaman Listrik, Disdik Makassar Bikin Surat Terbuka ke PLN

Pemadaman listrik berdampak buruk pada pembelajaran siswa

Makassar, IDN Times - Dinas Pendidikan Kota Makassar angkat bicara perihal pemadaman listrik bergilir yang terjadi beberapa waktu terakhir. Pasalnya, hal ini mulai menganggu aktivitas pembelajaran di sekolah.

Disdik Makassar kecewa dan mengeluhkan soal pemadaman listrik ini. Kekecewaan dan keluhan tertulis dalam sebuah surat terbuka untuk PLN Wilayah Sulselrabar. Surat itu ditulis oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin, pada Selasa 31 Oktober 2023 malam.

"Kami, Keluarga Besar Dinas Pendidikan Kota Makassar melalui surat terbuka ini, ingin menyampaikan rasa kecewa sekaligus keluhan kepada PLN Wilayah Sulselbar yang melakukan pemadaman bergilir setiap hari di wilayah Kota Makassar," demikian isi surat terbuka tersebut.

Baca Juga: Danny Minta PLN Ikut Tanggung Jawab soal Kebakaran

1. Mengganggu aktivitas belajar-mengajar

Kecewa Pemadaman Listrik, Disdik Makassar Bikin Surat Terbuka ke PLNIlustrasi Sekolah. IDN Times/Galih Persiana

Menurut Disdik, pemadaman bergilir tersebut merugikan banyak pihak, termasuk sekolah. Aktivitas belajar mengajar di sekolah menjadi terhambat, khususnya bagi para peserta didik yang harus menggunakan fasilitas atau sarana belajar yang membutuhkan arus listrik.

Peserta didik yang ingin memanfaatkan fasilitas laboratorium komputer maupun laboratorium lainnya terpaksa tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar. Padahal, satuan pendidikan terus berupaya untuk memanfaatkan waktu belajar para peserta didik secara maksimal.

"Selain itu, pemadaman listrik yang dilakukan secara bergilir juga mengakibatkan banyak peralatan elektronik yang rusak akibat terputusnya aliran listrik secara tiba-tiba. Sejumlah alat peraga sekolah tak bisa difungsikan karena mengalami korsleting," kata Muhyiddin dalam surat itu.

2. Berujung pada kebakaran akibat korsleting

Kecewa Pemadaman Listrik, Disdik Makassar Bikin Surat Terbuka ke PLNKondisi bangunan sekolah SMP Negeri 8 Makassar usai kebakaran, Selasa (31/10/2023). IDN Times/Dahrul Amri Lobubun

Hal paling tragis dari pemadaman listrik bergilir ini menurut Disdik yaitu dengan terjadinya kebakaran di di SMPN 8 Makassar pada Senin, 30 Oktober 2023 malam. Kebakaran ini dipicu oleh korsleting pada kipas angin yang masih menyala.

Dalam rekaman CCTV, terlihat muncul percikan api dari kipas angin yang terus bekerja. Kipas angin terus menyala karena lupa dimatikan saat pemadaman listrik. Pada Senin, 30 Oktober 2023 siang, terjadi pemadaman listrik di area sekitar Batua Raya. Salah satu yang terdampak adalah SMPN 8 Makassar.

Pemadaman terjadi saat jam pelajaran sekolah berlangsung. Namun sampai jam pulang sekolah, listrik masih padam.  Saat listrik kembali menyala, ruangan sudah kosong tapi kipas angin tetap menyala. Dari sinilah muncul percikan api yang dengan cepat menyebar ke seluruh ruangan. Akibatnya, satu ruang guru ludes terbakar. 

"Kalau kondisinya sudah seperti itu, siapa yang bertanggung jawab terhadap kerugian yang diderita pihak sekolah," kata Muhyiddin.

3. Disdik harap PLN bertanggung jawab

Kecewa Pemadaman Listrik, Disdik Makassar Bikin Surat Terbuka ke PLNKepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin/Istimewa

Disdik pun berharap pihak PLN Wilayah Sulselrabar turut bertanggung jawab atas dampak pemadaman listrik ini. 

"Kami berharap PLN bisa menyikapi berbagai persoalan yang terjadi akibat pemadaman listrik ini. PLN harus memiliki tanggung jawab sosial terhadap kerugian-kerugian yang dialami warga selama ini," kata Muhyiddin.

Sebelumnya General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) M. Andy Adchaminoerdin mengimbau masyarakat mewaspadai kebakaran. "Demi kemananan masyarakat agar dapat menggunakan listrik apabila dibutuhkan," kata Andy dalam keterangannya.

Andy memaparkan, di tengah pemadaman bergilir, masyarakat diharapkan mencabut seluruh alat elektronik dan stop kontak apabila tidak digunakan, matikan peralatan elektronik apabila tidak terpakai. Selain itu waspada dalam penggunaan lilin di rumah utamanya saat tidak diperlukan.

Andy menjelaskan, sistem Kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan terhubung mulai dari Sulawesi Selatan daratan, Sulawesi Barat, Palu (Sulawesi Tengah) dan Sulawesi Tenggara daratan sangat bergantung terhadap debit air PLTA. Saat ini debit air menurun drastis akibat kemarau panjang dan el nino.

"Berbagai upaya terus dilakukan mulai dari Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang secara kontinyu terus dilakukan khususnya di daerah aliran sungai lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Air," ucapnya.

Andy menambahkan segala upaya telah dilakukan dengan merelokasi pembangkit dari beberapa wilayah tersebar di Indonesia dengan tambahan daya sebesar 80 Megawatt (MW). "Kami berharap upaya ini dapat segera membantu sistem kelistrikan di Sulbagsel. Tim ahli pembangkitan juga turut didatangkan ke Makassar untuk mengakselerasi penormalan pasokan listrik," dia menambahkan.

Baca Juga: SMP Negeri 8 Makassar Kebakaran, Dipicu Korsleting Listrik Kipas Angin

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya