Jumlah ODP COVID-19 di Sulsel Kini 114 Orang

Makassar, IDN Times - Jumlah status orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 di Sulawesi Selatan (Sulsel) terus mengalami peningkatan. Tercatat hingga Senin (23/3), jumlah ODP sebanyak 114 dan PDP sebanyak 29.
Sehari sebelumnya yakni pada Minggu (22/3), tercatat ada 95 orang di Sulsel yang masuk dalam status ODP dan 28 orang berstatus PDP.
"Itu disampaikan melalui web resmi Sulsel Tanggap COVID-19. Kami akan update dua kali setiap harinya. Pagi hari kami update antara pukul 10.00 - 11.00 dan malam hari pada pukul 20.00 - 21.00," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sulsel Husni Thamrin kepada wartawan melalui konferensi pers, Senin (23/3).
Baca Juga: 100 Ribu Perawat di Sulsel Disiapkan Bantu Tangani Pasien Corona
1. Kasus positif hanya akan disampaikan oleh gubernur
Husni pun meluruskan bahwa sesungguhnya kasus positif Corona atau COVID-19 hanya akan diumumkan langsung oleh juru bicara nasional COVID-19. Hal ini menyusul maraknya informasi yang kerap beredar luas di media sosial terkait jumlah kasus positif.
Untuk di Sulsel, Husni menegaskan bahwa kasus positif COVID-19 hingga kini tidak bertambah atau masih 2 kasus. Jika pun ada kasus baru virus corona di Sulsel, maka hal itu hanya akan diumumkan langsung oleh Gubernur.
"Informasi kita sangat jelas sekali bahwa sesungguhnya di luar penyampaian Pak Gubernur, itu bukan positif," ucapnya.
2. Masyarakat diminta lakukan social distancing
Dinas Kesehatan sendiri terus berupaya untuk mengedukasi masyarakat untuk tidak menyepelekan virus corona. Karenanya dia menekankan soal pentingnya menjaga jarak dengan orang lain atau social distancing.
Sebab menurutnya, upaya apa pun yang dilakukan oleh pemerintah akan sia-sia jika tidak dibarengi dengan dukungan dan kerja sama dari masyarakat.
"Kita mengimbau masyarakat untuk senantiasa mengisolasi diri. Sangat penting karena walau bagaimana kami dari Dinkes ingin menanggulangi tetapi tanpa dukungan dan bantuan dari masyarakat untuk memutus mata rantai ini kan percuma," ujar dia.
3. Pengadaan APD dilakukan secara berangsur-angsur
Terkait dengan alat pelindung diri (APD) yang disebut masih kurang, Husni mengaku Pemprov Sulsel saat ini tengah berupaya untuk memenuhinya demi mendukung pekerjaan para tenaga medis khususnya dalam penanganan wabah COVID-19.
Husni mengatakan, pengadaan APD ini tidak bisa dilakukan sekaligus sehingga harus dilakukan secara berangsur-angsur. Meski begitu, pihaknya tetap menjaga koordinasi dengan Badan Bencana Penanggulangan Daerah dan juga pemerintah pusat.
"Saya kira ini memang masih terbatas tapi ini cukup dalam rangka memberikan pelayanan khususnya untuk pasien-pasien yang sudah PDP," katanya.
Baca Juga: RS Pelamonia Makassar Siapkan Tenda Isolasi Pasien COVID-19