Jadwal dan Tempat Rapid Test Massal COVID-19 di Kota Makassar

Pemerintah siapkan 20.000 alat rapid test

Makassar,IDN Times - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, akan melakukan rapid test COVID-19 secara massal selama empat hari, mulai 12 - 15 Mei 2020. Tes cepat ini rencananya difokuskan bagi pedagang pasar, pengemudi ojek online (ojol), dan juru parkir (jukir).

"Pedagang pasar, ojol, dan jukir dijadikan sebagai target screening dikarenakan bekerja di tempat umum, sehingga potensi terpapar lebih besar. Dengan adanya rapid test massal ini, diharapkan mampu mendeteksi lebih dini penyebaran virus Corona," ujar Pj Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb, Senin (11/5).

Iqbal menyebutkan, target dari rapid test massal kali ini adalah 6.943 pedagang dan 100 kolektor yang tersebar di 18 pasar tradisional, 2.068 jukir, serta 10.000 pengemudi ojol, serta melibatkan 47 Puskesmas se-Kota Makassar melibatkan lintas sektor terkait.

1. Sebanyak 20.000 alat rapid test disiapkan

Jadwal dan Tempat Rapid Test Massal COVID-19 di Kota MakassarHasil negatif uji sampel rapid test. (IDN Times/ Deryardli Tiarhendi)

Sebagai informasi, alat rapid test ini merupakan bantuan yang diberikan oleh Pemprov Sulsel yakni sebanyak 20.000 buah. Makassar dipilih untuk melakukan rapid test lantaran merupakan episentrum penyebaran COVID-19 di Sulsel. Sebelumnya, Pemkot Makassar juga telah melakukan rapid test namun lebih menyasar pada orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19.

Dengan adanya rapid test ini, pemerintah berharap bisa melakukan deteksi dini sehingga upaya-upaya ke depan dapat lebih dimaksimalkan. 

"Berharap melalui rapid test massal ini, dapat banyak membantu upaya percepatan pemutusan rantai COVID-19," kata Iqbal Suhaeb.  

2. Jadwal kegiatan rapid test massal

Jadwal dan Tempat Rapid Test Massal COVID-19 di Kota MakassarPeralatan rapid test untuk uji sampel COVID-19. (IDN Times/ Deryardli Tiarhendi)

Adapun jadwal kegiatan untuk rapid test massal di pasar tradisional yaitu tanggal 12 Mei dilakukan di Pasar Sambung Jawa, Pasar Parang Tambung, Pasar Pabaeng-baeng, dan Pasar Pabaeng-baeng Timur. Selanjutnya tanggal 13 Mei digelar di Pasar Makassar Mall, Pasar Kalimbu dan Kerung-kerung, Pasar Mamajang dan Maricaya, serta Pasar Kampung Baru. 

Tanggal 14 Mei dilakukan di Pasar Terong, Pasar Panampu, Pasar Cendrawasih, serta Pasar Panakukang. Lalu di tanggal 15 Mei akan dilakukan di Pasar Butung, Pasar Sawah, Pasar Mandai, serta Pasar Niaga Daya.

Untuk jukir, rapid test massal akan digelar pada tanggal 14-16 Mei di 14 Puskesmas bekerja sama dengan PD Parkir. Jukir cukup membawa identitas dan surat panggilan yang telah dikeluarkan oleh PD Parkir dan ditunjukkan kepada petugas medis di Puskesmas.

Sementara untuk pengemudi ojol, rapid test massal akan digelar pada tanggal 16 -19 Mei yang bekerja sama dengan Gojek. Pemeriksaan digelar di 47 Puskesmas se-Kota Makassar dengan menunjukkan identitas serta menunjukkan surat pengantar melalui aplikasi gojek.

Baca Juga: Rapid Test 10 Karyawan Perusahaan Pangan di Makassar Reaktif COVID-19

3. Rapid test membantu menjaring warga yang berpotensi terjangkit COVID-19

Jadwal dan Tempat Rapid Test Massal COVID-19 di Kota MakassarPeralatan rapid test untuk uji sampel COVID-19. (IDN Times/ Deryardli Tiarhendi)

Sebelumnya Jubir Gugus Tugas COVID-19 Sulsel, Ichsan Mustari, mengatakan bahwa meskipun rapid test bukan sebuah tes untuk mendiagnosis pasien COVID-19 seperti halnya tes swab, tetapi setidaknya hal ini bisa membantu untuk menjaring dan melihat siapa saja yang mempunyai potensi terjangkit COVID-19. 

"Sebenarnya tujuan kita melakukan rapid test ini adalah mencoba mencari orang-orang penyebar virus yang ada di tempat-tempat yang ramai," katanya.

Dia menambahkan bahwa di negara lain seperti Qatar memang pernah melakukan tes swab massal untuk penduduknya. Namun menurutnya hal itu sulit dilakukan di Indonesia, termasuk Sulsel mengingat jumlah penduduk yang banyak. Jika tes swab akan dilakukan di Sulsel, misalnya, maka setidaknya harus menyiapkan sekitar 7 juta. Tentu ini berbeda dengan kondisi di Qatar yang jumlah penduduknya hanya 2 juta lebih.

"Tapi strategi berbeda kita lakukan dengan tujuan sama. Kita melakukan screening dengan menggunakan rapid test di tempat-tempat yang banyak orang berkumpul," katanya.

Baca Juga: Pemkot Makassar Bakal Gelar Rapid Test Massal di Pasar Tradisional

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya