Pemkot Makassar Bakal Gelar Rapid Test Massal di Pasar Tradisional

Pasar jadi tempat orang-orang berkumpul

Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota Makassar melalui tim Gugus Tugas COVID-19, mengagendakan pelaksanaan tes cepat atau rapid test massal pekan depan. Tes cepat sebagai upaya memutus mata rantai penularan COVID-19.

Rapid test massal sejalan dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Makassar yang sudah memasuki tahap kedau sejak Jumat (8/5) kemarin.

"Itu tangggal 12 Mei 2020 rencananya. Tempatnya antara lain kita rencanakan di pasar-pasat (tradisional)," kata Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Makassar Ismail Hajiali, Sabtu (9/5).

Baca Juga: 316 Orang Reaktif COVID-19 dari Rapid Test di Makassar

1. Pasar jadi sasaran utama karena jadi tempat berkumpul banyak orang

Pemkot Makassar Bakal Gelar Rapid Test Massal di Pasar Tradisionalilustrasi pasar tradisional. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Ismail mengungkapkan, pasar menjadi target utama pelaksanaan rapid test, mengingat lokasi tersebut menjadi pusat berkumpulnya warga. Interaksi antar warga di pasar dianggap berpotensi besar menjadi media penularan virus.

Di pasar, sebagian pengunjung dinilai kerap mengabaikan aturan pemerintah, khususnya untuk menjaga jarak hingga menggunakan masker.

"Di kerumunan orang, di keramaian orang kita tidak menjamin penularan. Apalagi mengabaikan protokol kesehatan," ucap Ismail.

Jika pada rapid test nanti ada orang dengan hasil reaktif COVID-19, maka langsung ditangani oleh petugas medis di lapangan. Pemerintah sudah menyiapkan tempat untuk isolasi, terutama bagi orang tanpa gejala (OTG).

2. Selain pasar, tes cepat juga direncanakan di pos perbatasan hingga puskesmas

Pemkot Makassar Bakal Gelar Rapid Test Massal di Pasar TradisionalANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Selain pasar, rapid test massal menyasar sejumlah lokasi atau tempat keramaian lain. Ismail menyebutkan, antara lain di posko perbatasan yang menghubungkan Kota Makassar dengan daerah tetangga. Warga yang berlalu lalang juga dianggap penting menjadi sasaran, karena turut berpotensi menjadi carrier virus.

"Semuanya kita asumsikan berpotensi di tempat-tempat yang ramai. Dan juga tetap ada di puskesmas yang wilayahnya berdekatan dengan warga. Ini upaya untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19," ucap Ismail.

3. Rapid test sebelumnya menunjukkan 316 orang reaktif COVID-19

Pemkot Makassar Bakal Gelar Rapid Test Massal di Pasar Tradisionalilustrasi (IDN Times/Pemkab Gowa)

Dinas Kesehatan Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menggelar test cepat atau rapid test melalui puskesmas sejak 23 April 2020. Hasilnya, ratusan orang dinyatakan reaktif COVID-19.

"Dari 10 ribu alat rapid test yang ada, telah digunakan enam ribuan. Hasilnya ada 316 orang reaktif," sebut Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin dikutip dari Antara, Jumat (8/5).

Naisyah mengatakan, hasil rapid test menunjukkan bahwa COVID-19 sudah menular lewat transimi lokal di Makassar. Dinas Kesehatan selanjutnya melakukan tracing kepada orang-orang yang pernah kontak dengan mereka yang reaktif.

Baca Juga: Pekan Depan, Empat Lab Tambahan di Sulsel Mulai Uji Sampel COVID-19

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya