DP3A Makassar Gaungkan Kampanye Speak Up Cegah Kekerasan Seksual

Banyak korban yang enggan melaporkan kasus kekerasan seksual

Makassar, IDN Times - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak atau DP3A Kota Makassar menggaungkan kampanye Speak Up. Speak Up atau berani berbicara pada masyarakat luas merupakan upaya mencegah dan mengungkap terjadinya kekerasan terhadap perempuan termasuk kekerasan seksual.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Makassar, Achi Soleman, mengatakan bahwa angka kekerasan cukup banyak. Namun yang menjadi kekhawatiran yakni, kemungkinan masih banyak korban yang tidak mau melapor karena beranggapan bahwa kekerasan seksual adalah aib.

"Tidak banyak orang yang mau melaporkan. Ini juga kampanye speak up juga sudah harus dilakukan," kata Achi, Senin (6/11/2023).

1. Korban bisa melapor melalui akun Instagram resmi

DP3A Makassar Gaungkan Kampanye Speak Up Cegah Kekerasan Seksual15 Bentuk Kekerasan Seksual Menurut Komnas Perempuan (IDN Times/Aditya Pratama)

DP3A Makassar, kata Achi, memanfaatkan digitalisasi untuk meningkatkan layanan kepada para perempuan korban kekerasan. DP3A menyediakan tautan layanan yang dicantumkan dalam akun Instagram resminya.

Warga atau korban kekerasan bisa mengakses layanan tersebut dengan cara mengklik tautan tersebut. Setelah itu, tautan akan menuju website atau situs yang menyediakan layanan untuk korban.

"Kami membuat Instagram karena rata-rata pengguna media sosial pasti menggunakannya. Kalau Facebook itu juga terhubung, WA juga terhubung. Jadi ini untuk memudahkan akses untuk penjangkauan korban," kata Achi.

2. Korban bisa melapor langsung ke shelter warga

DP3A Makassar Gaungkan Kampanye Speak Up Cegah Kekerasan Seksualilustrasi kekerasan terhadap perempuan (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain itu, DP3A Makassar juga memaksimalkan shelter warga untuk mencegah kekerasan seksual perempuan dan anak. Shelter ini diberdayakan oleh masyarakat yang berperan sebagai relawan.

Korban yang datang mengadu ke shelter akan diberikan pendampingan. Korban akan dibuat merasa nyaman untuk bercerita perihal kasus kekerasan yang dialaminya.

"Bicara saja, jangan tutup-tutupi kalau ada kasus ta, supaya masyarakat tahu ketika dia (pelaku) melakukan hal yang bertentangan dengan hukum ada efek diberikan ke dia," kata Achi.

Baca Juga: Remaja Perkosa Pelajar SMP di Makassar usai Berkenalan di Medsos

3. Peran shelter warga diklaim efektif

DP3A Makassar Gaungkan Kampanye Speak Up Cegah Kekerasan SeksualPelajar di Makassar diduga jadi korban penganiayaan didampingi DP3A Makassar. IDN Times/Sahrul Ramadan

Menurut Achi, peran shelter warga juga cukup efektif dalam penanganan kasus kekerasan seksual. Setidaknya ada pendampingan untuk korban.

Achi menyebutkan bahwa tren angka kasus kekerasan seksual memang meningkat sejak adanya shelter warga. Namun dia menegaskan supaya publik tidak terfokus pada angka yang besar itu.

Semakin besar angkanya, berarti semakin banyak pula kasus yang terdata. Bahkan bisa jadi pula, semakin banyak korban yang berani melaporkan kasusnya.

"Masyarakat mengerti ke mana melapor kalau ada kasus. Bagaimana penanganannya kala ada kasus, sama siapa mereka bersinergi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan kasusnya," kata Achi.

Baca Juga: Kasus Kekerasan Seksual Tinggi, DP3A Makassar Dorong Penerapan UU TPKS

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya