42 SMA di Sulsel Kesulitan Internet, PPDB hanya Digelar Offline

PPDB offline dijamin berjalan lancar

Makassar, IDN Times - Penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMA di Sulawesi Selatan (Sulsel) akan dimulai pada 20 Juni 2022 mendatang. Namun ada 42 SMA yang tidak bisa melaksanakan PPDB online karena terkendala jaringan internet sehingga PPDB tetap berlangsung secara offline.

Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Sulsel, Asqar, menyampaikan lokasi sekolah tersebut berada di daerah 3T (terdepan, terluar dan terpencil). Selain provider telekomunikasi dan jaringan internet yang tidak menjangkau, jaringan listrik juga tidak maksimal sehingga pelaksanaan PPDB hanya dimungkinkan secara offline.

“Pertama, sekolah tersebut berada di area sangat sulit atau di 3 T. Kedua, dia memang sekolah kecil kalau dia berada di 3T kita sudah tahu bersama tidak ada jaringan internet, listrik saja kita kesulitan sehingga sekolah tersebut dalam PPDB-nya dilakukan secara offline," jelas Asqar, Kamis (2/6/2022).

1. Sekolah masih dipantau

42 SMA di Sulsel Kesulitan Internet, PPDB hanya Digelar OfflineANTARA FOTO/Galih Pradipta

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Sulsel, ada 43 sekolah SMA yang setiap tahunnya masih melaksanakan PPDB offline. Namun tahun ini, tersisa 42 sekolah karena satu sekolah yaitu SMAN 14 Maros sudah bisa menerapkan PPDB online setelah jaringan internet masuk.

Untuk 42 sekolah lainnya, Dinas Pendidikan masih tetap mengupayakan dan memantau area-area tempat sekolah tersebut apabila memungkinkan untuk PPDB online setelah ada dukungan dari provider.

2. Disdik jamin kelancaran PPDB offline

42 SMA di Sulsel Kesulitan Internet, PPDB hanya Digelar OfflineANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

Meski dilaksanakan secara offline, Dinas Pendidikan menjamin prosesnya tidak akan merugikan para pendaftar. Semua proses pada PPDB offline tetap sama seperti PPDB online.

Aswar menegaskan bahwa transparansi tetap menjadi hal utama yang dikedepankan dalam PPDB tersebut mengingat bahwa sebagai sekolah kecil, jumlah pendaftar selalu lebih sedikit dibanding kuota yang tersedia. Dengan begitu, secara otomatis mereka bisa langsung diterima dalam PPDB.

“Bahwa sekolah ini jumlah kuotanya selalu tidak terpenuhi secara keseluruhan. Setiap pendaftar secara offline yang datang ke sana pasti diterima. Tidak ada persaingan di situ bahkan kuotanya tidak mencukupi”, jelasnya.

Baca Juga: Sekolah Swasta di Makassar Dilibatkan untuk Penerimaan Siswa Baru

3. Bantuan internet satelit sulit untuk PPDB

42 SMA di Sulsel Kesulitan Internet, PPDB hanya Digelar OfflineIDN Times/Imam Rosidin

Menurut Asqar, pihaknya telah berupaya menghadirkan jaringan untuk PPDB berupa bantuan VSAT (internet satelit) seperti pada saat ujian nasional. Namun jika VSAT digunakan untuk PPDB, maka akan memakan waktu lebih lama dan biaya operasional dikhawatirkan akan menjadi beban tersendiri bagi sekolah-sekolah.

“Sebenarnya kan yang menjadi kesulitan untuk VSAT ini di operasional. Sementara untuk PPDB ini biasa berlangsung dari dua minggu sampai tiga minggu misalnya . Kalau ada perpanjangan sehingga operasional dari VSAT itu tidak sanggup lagi untuk dibiayai oleh masing-masing sekolah," kata Asqar.

Baca Juga: Antisipasi Server Down, Pendaftaran PPDB Makassar Diawali Simulasi

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya