TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Viral Video Lapas Perempuan di Gowa Menolak Penyemprotan Disinfektan

62 orang di Lapas Perempuan Gowa positif COVID-19

Tim relawan MCCC Gowa terlibat bersitegang dengan petugas LPP Kelas II A Gowa/Screenshot rekaman video

Makassar, IDN Times - Sebuah video yang beredar luas di sejumlah grup Whatsapp menunjukkan seorang petugas lembaga pemasyarakatan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, bersitegang dengan tim relawan COVID-19. Dalam video berdurasi 2 menit 25 detik itu, petugas menyebut dirinya sebagai Kepala Seksi di Lapas.

Relawan yang terlibat perbincangan bertensi tinggi dengan petugas lapas mengaku diminta oleh seorang dokter bernama dr. Muhlis agar melakukan sterilisasi dengan cara penyemprotan cairan disinfektan di dalam lapas. Namun, petugas lapas justru tidak mengizinkan tim relawan masuk tanpa melalui prosedur resmi.

1. Tim relawan COVID-19 dari pihak Muhammadiyah Gowa

Tim relawan MCCC Gowa terlibat bersitegang dengan petugas LPP Kelas II A Gowa/Screenshot rekaman video

Belakangan diketahui jika tim relawan yang dikabarkan ditolak merupakan pekerja kemanusiaan dari Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC) Gowa. Koordinator MCCC Gowa Hasanuddin mengungkapkan, pihaknya batal melakukan penyemprotan karena kejadian tersebut. Lokasi kejadian disebutkan Hasanuddin di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II, Sungguminasa, Gowa.

"Kami diminta dari dr Mushlis melalui dr Gaffar agar melalukan penyemprotan di lapas ini. Supaya kita bisa rutin, berkala. Apakah sekali seminggu atau sebulan, yang jelas berkala," kata Hasanuddin kepada IDN Times saat dikonfirmasi, Selasa (16/6).

Permintaan tersebut dijelaskan Hasanuddin, disampaikan dokter melalui percakapan WhatsApp agar tim relawan MCCC dapat melakukan penyemprotan di dalam lapas. Permintaan itu juga menyusul setelah 62 orang warga binaan perempuan di lapas terkonfirmasi terpapar COVID-19.

Baca Juga: 41 Napi Perempuan di LPP Kelas II Gowa Positif COVID-19  

2. Rencana sterilisasi sesuai permintaan dokter di lapas batal dilakukan

Tim relawan MCCC Gowa terlibat bersitegang dengan petugas LPP Kelas II A Gowa/Screenshot rekaman video

Rencana untuk menyemprot lapas sore tadi, lanjut Hasanuddin, terpaksa dibatalkan lantaran pihaknya terlanjur kecewa karena tidak mendapatkan izin. Padahal, ada permintaan langsung dari dokter yang bertugas di dalam lapas. Hasanuddin mengaku, permintaan itu dilayangkan ke pihaknya sejak beberapa pekan lalu.

Hanya saja karena banyak permintaan warga agar MCCC terlibat dalam penyemprotan ke beberapa lokasi di Gowa, permintaan itu akhirnya ditunda sementara. Barulah hari ini pihaknya memiliki waktu luang untuk menyemprot lapas sesuai permintaan dokter.

"Kita kan kira ini lapas satu pintu semua karena kantor wilayah. Ada lapas narkoba, ada lapas untuk warga negara asing dan ini lapas perempuan. Jadi kami pikirnya karena ada permintaan makanya kami langsung datang. Kami tidak menerima gaji apa pun, kami kerja kemanusiaan," tegas Hasanuddin.

Baca Juga: 62 Orang dalam Lapas Perempuan Gowa Positif Corona, Termasuk 3 Balita

Berita Terkini Lainnya