TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Merasa Berdosa, Pembunuh Buruh Bangunan di UIM Menyerahkan Diri

Pelaku sempat kabur sebelum menyerahkan diri

Pelaku pembunuhan buruh bangunan di Rusunawa UIM, dalam ekspos di Mako Polrestabes Makassar, Jumat (6/12) / Sahrul Ramadan

Makassar, IDN Times - Pelaku pembunuhan buruh bangunan di kawasan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) kampus Universitas Islam Makassar (UIM), Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, menyerahkan diri. Sebelumnya pelaku sempat melarikan diri setelah membunuh TM (19) pada Rabu (4/12).

Dalam pelariannya, pelaku AN (38) mengaku tidak tenang setelah menghilangkan nyawa korban. Pria yang berprofesi sebagai pengawas pembangunan rusunawa itu pun menyerahkan diri ke kantor polisi setempat, Kamis (5/12) malam.

“Dia pengakuannya merasa berdosa seperti itu. Makanya langsung menyerahkan diri semalam,” kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Yudhiawan Wibisono dalam ekspos di kantornya, Jumat (6/12).

1. Pelaku sempat melarikan diri ke kampung halamannya di Kabupaten Jeneponto

Barang bukti pelaku pembunuhan buruh bangunan di Rusunawa UIM, dalam ekspos di Mako Polrestabes Makassar, Jumat (6/12) / Sahrul Ramadan

Setelah menikam korban dengan badik, saat itu juga pelaku disebutkan langsung melarikan diri ke kampung halamannya di Kabupaten Jeneponto. Pelaku teridentifikasi setelah aparat kepolisian mendalami rekaman CCTV dalam lingkungan rusunawa.

Ditambah hasil permintaan keterangan dari sejumlah saksi yang merupakan rekan seprofesi korban. Dalam upaya pelarian itulah, kata Yudhiawan, pelaku merasa sangat terbebani. “Dia bayangkan mungkin, merasa bersalah atas perbuatannya,” ungkap Yudhiawan.

Baca Juga: Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Buruh Bangunan di Rusunawa UIM Makassar

2. Pelaku menghabisi nyawa korban karena tersinggung

Pelaku pembunuhan buruh bangunan di Rusunawa UIM, dalam ekspos di Mako Polrestabes Makassar, Jumat (6/12) / Sahrul Ramadan

Peristiwa ini bermula saat pelaku mendatangi korban pada Senin (2/12) lalu. Saat itu, korban tengah beristirahat. Namun pelaku datang menghampiri korban untuk memberitahukan bahwa istirahat hanya diperbolehkan saat makan siang.

Korban kemudian berselisih paham karena merasa jika tidak ada yang dapat dikerjakan sebab bahan bangunan habis. Cekcok itu menyebabkan pelaku menyimpan dendam. Puncaknya, pada Rabu (4/12) pelaku melampiaskan amarah dengan kembali mendatangi korban saat waktu istirahat siang. Saat itu, pelaku datang untuk membangunkan korban yang tengah beristirahat.

“Jadi pas bangun, pelaku mendatangi korban dan langsung melakukan penganiayaan,” terang mantan Direktur Direktorat Kriminal Khusus Polda Sulsel ini.

Baca Juga: Pekerja Bangunan Tewas Bersimbah Darah di Dalam Kampus UIM 

Berita Terkini Lainnya