TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Diculik di Pinggir Jalan, Siswi SMP di Makassar Disekap Tiga Hari

Pelaku menyuntikkan obat bius ke tubuh korban

Ilustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Makassar, IDN Times - Seorang remaja perempuan di Kota Makassar menjadi korban penculikan sekelompok orang tidak dikenal. Peristiwa penculikan remaja berinsial VGL (14) terjadi di lokasi yang tidak jauh dari tempat tinggalnya, di Kelurahan Tidung, Kecamatan Rappocini, Makassar, Minggu (19/1/) lalu.

Siswi kelas III salah satu SMP di Makassar itu, akhirnya berhasil meloloskan diri setelah tiga hari disekap oleh pelaku penculikan. Bibi korban, Metty (60) menyebut, baru mengetahui informasi jika keponakannya itu telah ditemukan pada Selasa (21/1) lalu.

"Sekitar jam 11 pagi. Kalau tidak salah ingat. Langsung dibawa ke dia punya tante di Jalan Tamalate VII. Dari sana, kita langsung diinformasikan kalau ini anak sudah didapat kembali," ungkap Metty kepada sejumlah jurnalis, di Makassar, Kamis (23/1).

1. OTK penculik berjumlah enam orang bertutup wajah

IDN Times/Sukma Shakti

Peristiwa penculikan, diceritakan Metty, terjadi saat VGL hendak kembali ke rumah setelah menemani tantenya yang lain, menyambangi rumah keluarga pada Minggu (19/1), sekitar pukul 18.00 WITA. Oleh tantenya, VGL diturunkan di depan gang rumahnya di lokasi setempat.

Berdasarkan pengakuan korban kepada keluarga, para pelaku penculikan disebutkan berjumlah enam orang. Seluruh OTK itu, menggunakan penutup wajah berupa masker, agar tidak mudah dikenali.

"Anak saya ketakutan dan berlari tapi enam orang itu mengejar sampai di warung dekat rumah karena situasi dalam kondisi sepi, langsung ditutup mulut anak saya, ditarik, lalu dimasukkan ke dalam mobil," ujar Metty menuturkan pengakuan korban.

Baca Juga: Pura-pura Diculik, Mahasiswi Minta Tebusan Rp25 Juta ke Orang Tua

2. Pelaku meminta tebusan ke pihak keluarga korban

Keluarga korban penculikan siswi SMP di Makassar. IDN Times / Sahrul Ramadan

Lebih lanjut diceritakan Metty, setelah dimasukkan ke dalam kendaraan roda empat yang dikendarai, korban kemudian disuntik dengan cairan yang diduga obat bius. Kata Metty, hal tersebut dibuktikan dengan bekas luka suntikan pada pergelangan tangan anaknya.

Pengaruh obat bius membuat VGL baru tersadar keesokan harinya, tepatnya Senin (20/1). Korban mengaku dibawa ke suatu tempat yang tidak diketahui lokasinya. Dalam kondisi panik dan takut karena terancam saat disekap, korban kemudian memberikan nomor telepon pihak keluarga yang diminta pelaku.

"Dia baru sadar kalau ada di dalam satu rumah kosong, tangannya diikat dengan tali. Orang-orang itu minta nomor keluarga untuk dihubungi minta tebusan Rp50 juta. Tapi anak saya tidak kasih nomor keluarga, sampai enam orang itu keluar lagi dari ruangan," tutur Metty.

Baca Juga: Dua Murid SD di Makassar Diculik Lalu Ditukar Dua Karung Beras

Berita Terkini Lainnya