Menyantap Lammang Bambu Bakar Khas Jeneponto
Lemang atau Lammang terbuat dari beras ketan hitam dan putih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jeneponto - IDN Times - Kabupaten Jeneponto memiliki segudang destinasi wisata maupun kuliner yang tak kalah dari daerah lain di Sulawesi Selatan. Makanan khas enak seperti coto kuda hingga kudapan lemang bambu, masyarakat sekitar menyebutnya Lammang, begitu nikmat menggoyang lidah.
Penjual Lammang dapat kamu jumpai sesaat setelah melintasi perbatasan antara Kabupaten Takalar menuju Kabupaten Jeneponto, tepatnya setelah melewati Pasar Allu Pacceleng, Kecamatan Bangkala.
Terdapat puluhan kios penjual Lammang berjejer sepanjang sekitar 100 meter. Mereka menyediakan Lammang yang masih panas atau masih sementara dibakar dengan bara api. Rika, satu dari penjual Lammang Bambu mengatakan, penganan jualannya itu sering dibeli masyarakat yang melintas untuk dijadikan oleh-oleh.
"Lammang yang dijual di Jeneponto ini juga sudah menjadi ciri khas sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke kampung halaman," kata Rika, kepada IDN Times, Rabu, 24 September 2020.
1. Bahan dasar Lammang
Lammang Jeneponto terbuat dari beberapa bahan sederhana, seperti beras ketan, santan, dan pelengkapnya berupa daun pisang. Penjual Lammang biasanya membuat dua versi, yaitu dengan ketan putih dan hitam.
Cara pembuatannya pun cukup mudah. Beras ketan dimasak terlebih dahulu, setelah matang kemudian digulung memakai daun pisang lalu disirami santan kelapa. Campuran tersebut menghasilkan cita rasa yang manis dan gurih. Setelah kedua bahan tersebut dicampur menjadi satu, Lammang dibakar di dalam bambu muda hingga matang.
Baca Juga: Mengenal Lawa', Kuliner Luwu Raya yang Mirip Sashimi
Baca Juga: 9 Destinasi Wisata Menarik di Jeneponto, Ada Kebun Angin Raksasa, Lho!