TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

TPA Antang Terbakar, Waspada Terpapar Asap Beracun

Memicu gangguan pernapasan hingga jaringan otak lho!

IDN Times/Irwan Idris

Makassar, IDN Times - Kebakaran hebat melanda tempat penampungan akhir (TPA) Antang, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar sejak Minggu (15/9) kemarin hingga Senin dini hari (16/9). Akibatnya, asap tebal menyelimuti daerah sekitar.

Menanggapi asap kebakaran TPA Antang, dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Haji Kota Makassar, dr. Widyaningrum, M.Sc., Sp.PD, FINASIM mengatakan, asap kebakaran sampah jauh lebih berbahaya dari asap kebakaran hutan.

"Sampah mungkin lebih berbahaya karena karena dikhawatirkan ada bahan-bahan industri yang mungkin ikut terbakar," kata Widyaningrum kepada wartawan di Makassar, Senin (16/9).

Baca Juga: [FOTO] TPA Antang Terbakar, Sebagian Makassar Diselimuti Kabut Asap

1. Asap pembakaran sampah mengandung bahan berbahaya

IDN Times/Irwan Idris

Menurut Widyaningrum, asap yang ditimbulkan dari pembakaran sampah, berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan, utamanya pada sistem pernapasan. Sebab, kata dia, ada kandungan senyawa berbahaya seperti Timbal (Pb), metana, benzena dan karbon monoksida (CO).

"Gas hasil pembakaran itu karbon monoksida (CO). Efek utama gas CO terhadap kesehatan ialah apabila konsentrasinya di udara ruangan melebihi ambang batas (20 ppm/8 jam), di mana udara yang terhirup pada pernapasan sesudah masuk peredaran darah segera mengikat hemoglobin," papar dia.

Akibatnya, afisinitas CO untuk mengikat Hemoglobin (Hb) lebih besar dibanding O2 dan terjadi HbCO2. Hal tersebut mengakibatkan HbO2 jumlahnya sedikit sehingga terjadi hipoksia jaringan atau keracunan CO.

2. Dampak keracunan asap pembakaran sampah

IDN Times/Irwan Idris

Dokter Widyaningrum menjelaskan, jaringan tubuh yang banyak dipengaruhi oleh keracunan CO adalah jaringan yang memerlukan oksigen terbanyak seperti jaringan otak dan otot jantung.

"Keracunan gas ini dapat dideteksi dengan melakukan pemeriksaan kadar HbCO2 darah. Keracunan CO akan lebih mudah timbul bagi pekerja berat, perempuan hamil, temperatur lingkungan tinggi dan tempat ketinggian lebih 2.000 kaki di atas permukaan laut," Widyaningrum menerangkan.

Partikel-partikel asap yang masuk saluran nafas, jelas Widyaningrum, bakal mengiritasi saluran nafas dan menimbulkan inflamasi atau peradangan di saluran nafas. Dengan begitu akan timbul infeksi saluran nafas, mencetuskan asma bronkhiale maupun penyakit paru obstruktif kronis.

"Dampak jangka panjang dari polusi asap itu juga bisa merusak jaringan paru sehigga tidak lagi elastis dan sehigga kapasitas paru akan menurun juga."

Baca Juga: Pemkot Makassar Tambah 127 Kendaraan Pengangkut Sampah    

Berita Terkini Lainnya