TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Viral Siswa SD Sulsel Dikeluarkan dari Gerak Jalan karena Baju Lusuh

Kepala Dinas Pendidikan Bone sampaikan klarifikasi

Siswa SD di Bone, Sulawesi Selatan, dikeluarkan dari barisan gerak jalan/istimewa

Makassar, IDN Times - Seorang siswa sekolah dasar (SD) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, berinisial AMI, viral di media sosial, karena dikeluarkan dari barisan gerak jalan saat perayaan HUT ke-77 Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2022.

Siswa laki-laki di sebuah SD di Kecamatan Mare itu viral di medsos, antara lain TikTok dan Instagram (IG), setelah sebuah video merekam dia saat dikeluarkan dari barisan gerak jalan karena baju seragam putih dianggap lusuh berwarna kekuningan.

Dalam video itu, pemilik akun Tiktok AmirAidhaman menuliskan keterangan "dikeluarkan dari barisan gerak jalan gara-gara bajunya kuning,". Video itu sudah ditonton 413 ribu kali dan telah dibagikan 3704 kali. Hingga kini, video itu terus ditonton dan dibagikan.

1. Klarifikasi Kepala Dinas Pendidikan Bone

Ilustrasi. Dok. Humas Pemkab Bone

Kepada IDN Times Sulsel, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Bone, Anadi Fajaruddin mengatakan, terkait video viral siswa SD yang dikeluarkan dari barisan gerak jalan gara-gara bajunya menguning, menurutnya tidak benar.

"Soal video viral itu perlu kami jelaskan, berdasarkan bahwa dari hasil klarifikasi dengan Kepala SD (sekolah AMI), itu tidak benar bahwa siswa itu dikeluarkan dari barisan gerak jalan gara-gara baju menguning," ungkap Fajaruddin, Sabtu (20/8/2022).

Pihak sekolah, kata Fajaruddin, kejadian itu semata-mata karena kesalahpahaman antara orangtua siswa dan guru pada saat pengaturan teknis formasi barisan saat gerak jalan.

2. Kronologis menurut pihak sekolah

Ilustrasi siswa. (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

Kata Fajaruddin, berdasarkan klarifikasi pihak sekolah, kejadian itu bermula saat guru pelatih mengatur formasi barisan gerak jalan, kemudian siswa yang dimaksud dipindahkan ke belakang.

"Jadi siswa yang bersangkutan dipindah guru ke belakang, mengingat postur siswa itu tubuhnya agak pendek, sehingga atas pertimbangan teknis keteraturan dan kerapian barisan, dipindahkan," jelasnya.

Namun, setelah itu, kata Fajaruddin, orangtua AMI disebut tidak terima anaknya dipindahkan ke bagian belakang barisan, hingga menarik anaknya keluar dari barisan.

"Dan membawa anaknya pergi," tambah Fajaruddin.

Baca Juga: Pelajar Lutra dan Bone Wakili Sulsel di Paskibra Istana Negara

Berita Terkini Lainnya