TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polisi Ungkap Pabrik Busur di Makassar, Sita Seribuan Anak Panah

Pelaku melihat peluang bisnisn dari kebiasaan tawuran

Polrestabes Makassar ungkap pabrik pembuat busur dan senjta tajam di Makassar. (Dahrul Amri/IDN Times Sulsel)

Makassar, IDN Times - Tim Penikam Polrestabes Makassar mengungkap aktivitas pabrik rumahan pembuatan pembuatan busur alias anak panah di Makassar. Pabrik di Kecamatan Tallo itu digerebek, Jumat dini hari (28/4/2023).

Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib mengatakan, di lokasi disita setidaknya seribuan anak panah baik yang sudah jadi maupun sedang dibuat. Polisi menyita pembuat anak panah bernama Arwan (20), beserta barang bukti lain berupa senjata angin, tombak, parang, gerinda, serta alat lain untuk membuat anak panah.

"Ada 400 busur yang sudah jadi dan sisanya 600 yang masih proses pembuatan," kata Ngajib pada konferensi pers di Kantor Polrestabes Makassar, Jumat sore.

Baca Juga: Membaik, 37 Korban Kebakaran TSM Makassar Telah Keluar Rumah Sakit

1. Ngajib sebut pelaku sudah 4 bulan beraktivitas

Kapolrestabes Makassar KOmbes Pol Mokhamad Ngajib saat rilis kasus pengungkapan pabrik busur panah. (Dahrul Amri/IDN Times Sulsel)

Kapolrestabes menyatakan, aktivitas pelaku dalam membuat busur panah ini sudah berlangsung kurang lebih 4 bulan. Pelaku membuat busur tersebut sendiri dan diedarkan atau dijual langsung ke pembelinya.

"Mungkin ini pengungkapan senjata tajam terbesar, ini sudah masuk kategori home industry. Tombak dan parang ini memang dia jual juga," kata Ngajib

2. Anak panah dijual seharga Rp2 ribu hingga Rp5 ribu

Ilustrasi - barang bukti anak panah atau busur panah beserta ketapel atau pelontar yang diamankan polisi di Makassar. (Istimewa)

Ngajib mengatakan, pelaku mengaku telah menjual sekitar 60 anak panah selama beraktivitas. Pelaku menjual seharga Rp2 ribu hingga Rp5 ribu per batang. Pembelinya dari remaja hingga dewasa.

"Sudah dijual kepada anak-anak yang ada di sekitar lokasi yaitu (Kecamatan) Tallo dan juga masyarakat dan anak-anak yang ada di Makassar. Hasil jual busur itu digunakan untuk kepentingan yang bersangkutan," kata Ngajib.

Baca Juga: Reklame Liar di Makassar Ditertibkan usai Lebaran, Ada Gambar Danny

Berita Terkini Lainnya