TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BMKG: Angin Kencang di Makassar Tidak Datangkan Hujan

Awal musim hujan diperkirakan terjadi pertengahan November

Ilustrasi. Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memeriksa alat ukur penguapan (Open Pan Evaporimeter) di Laboratorium BMKG (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Makassar, IDN Times - Angin kencang terjadi di Kota Makassar dan sekitarnya di Sulawesi Selatan belakangan ini. Fenomena itu terjadi di puncak musim kemarau.

Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar Rizky Yudha mengatakan, angin kencang terjadi karena ada gradien tekanan angin di wilayah tersebut.

"Memang kemarin angin cukup kencang, bisa 19 knot. Sebenarnya di BMKG angin kencang di atas 25 knot tapi 19 itu sudah termasuk kencang," kata Rizky, Pelayanan Jasa BMKG IV, Rizky Yudha kepada IDN Times, Senin (9/10/2023).

Baca Juga: 10 Oktober Suhu di Makassar Tembus 40 Derajat Celcius? Ini Kata BMKG

1. Angin kencang tidak membawa awan hujan di Makassar

Ilustrasi langit mendung (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Rizky menyatakan, tiupan angin kencang tersebut tidak mendatangkan awan hujan. Saat ini belum ada perubahan suhu lokal dari kemarau ke transisi musim hujan.

"Jadi angin kencang yang terjadi angin atau udara kering, itu arah anginnya dari arah barat daya. Karena memang saat ini juga terjadinya fenomena angin laut," Rizky Yudha menerangkan.

2. BMKG memprediksi musim hujan terjadi pertengahan November

IDN Times/Ayu Afria

BMKG memperkirakan transisi musim terjadi pada November 2023, seiring masuknya musim hujan. Namun hujan akan turun lebih dulu di daerah tertentu.

"Kalau prediksi musim hujannya itu kita di BMKG memprediksi atau memperkirakan pada pertengan november. Walaupun ada hujan beberapa hari kemarin di wilayah pegunungan seperti di Malino, tapi hanya hari itu saja terjadi," Rizky menjelaskan.

Baca Juga: Dua Polisi di Makassar Diduga Terkait Jaringan Fredy Pratama

Berita Terkini Lainnya