TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waspada! 129 Ekor Hewan Ternak di Sulsel Terkonfirmasi Positif PMK

Sulsel lock down lalu lintas hewan

Ilustrasi kerbau. IDN Times/Aji

Makassar, IDN Times - Penyakit mulut dan kuku (PMK) kini menyerang hewan ternak kerbau di dua kabupaten di Sulawesi Selatan (Sulsel). Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, sebanyak 28 kerbau di Tana Toraja dan 101 kerbau di Toraja Utara yang terkonfirmasi positif PMK.

Menurut Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, PMK mulai terdeteksi sejak 5 Juli 2022 lalu. Namun saat itu, tim baru memeriksa hewan-hewan yang masih suspek. Setelah hasil pemeriksaan keluar, barulah hewan ternak tersebut dinyatakan positif terpapar PMK.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Nurlina Saking, menjelaskan pihaknya langsung mengambil langkah tegas untuk mencegah meluasnya PMK ke daerah tetangga dari kedua kabupaten tersebut. Saat ini, Sulsel telah menerapkan lock down atau menutup lalu lintas pergerakan hewan ternak.

"Tidak ada lagi pemasukan ternak yang rentan terhadap PMK untuk masuk ke Sulsel itu kita hentikan sementara. Kalau lock down provinsi, mungkin kita tutup sampai di provinsi lain itu terkendali," kata Nurlina, Selasa (12/7/2022).

1. Lalu lintas hewan ternak antar daerah juga dibatasi

ilustrasi kerbau (pixabay.com/sarangib)

Nurlina menjelaskan lalu lintas hewan ternak antar kabupaten kota di Sulsel juga diperketat, bahkan ada yang menutup. Khusus untuk Tana Toraja dan Toraja Utara, lalu lintas hewan ternak memang telah ditutup.

"Jadi untuk Tana Toraja dan Toraja Utara ditutup lalu lintas hewan di sana. Tidak boleh masuk dan tidak boleh keluar dulu," kata Nurlina.

Menurut Nurlina, menutup lalu lintas hewan ternak memang perlu dilakukan. Pasalnya penyakit PMK dikhawatirkan merambah ke daerah lainnya, utamanya Kabupaten Bone.

"Di Bone karena ada 4 ekor dari Toraja, karena waktu itu belum terkonfirmasi ada ciri. Jadi belum ketahuan ada yang positif atau ada yang sakit itu kerbaunya dibawa ke Bone, dan sesampainya di Bone itu sakit," jelas Nurlina.

Baca Juga: Cegah PMK saat Idul Adha, Sulsel Berlakukan Lockdown Hewan Ternak

2. Sulsel terima vaksin PMK 15.000 dosis

ilustrasi vaksin dan jarum suntik (IDN Times/Arief Rahmat)

Nurlina menerangkan selain lock down, kerbau yang terlanjur terpapar PMK langsung diobati. Kerbau tersebut diberikan peningkatan bio security dengan disinfeksi yang meningkatkan frekuensi di lokasi-lokasi ditemukannya hewan sakit.

"Dilakukan disinfeksi di tempat di mana mereka singgah begitu, atau di kandang. Biasanya berangkat tentu dari Toraja ke kandang di Bone kalaupun mereka mampir, mampirnya itu cepat karena yang bawa kendaraan itu harus mampir makan misalnya seperti itu," kata Nurlina.

Kemudian, pemerintah setempat juga berencana melaksanakan vaksinasi untuk hewan ternak yang masih sehat. Saat ini, Sulsel telah mendapatkan bantuan vaksin PMK dari Kementerian Pertanian sebanyak 15.000 dosis.

"Tahap pertama kita utamakan di Tana Toraja dan Toraja Utara. Setelah itu mungkin ada di Bone, Bantaeng," kata Nurlina.

Baca Juga: 24 Ekor Kerbau di Toraja Sulsel Dilaporkan Suspek PMK

Berita Terkini Lainnya