TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rapid Test di Sulsel, 16 Santri dari Jatim Terindikasi Positif Corona

Rapid test dilaksanakan di Bandara Sultan Hasanuddin

Seorang santri dari Jatim melakukan rapid test di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Rabu (15/4). IDN Times/Istimewa

Makassar,IDN Times - Juru bicara Gugus Tugas Peercepatan Penanganan COVID-19 Sulawesi Selatan Ichsan Mustari mengatakan, sudah ada 330 santri dari pondok pesantren Al Fatah Magetan, Jawa Timur, yang telah menjalani pemeriksaan cepat atau rapid rest COVID-19 saat tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

Berdasarkan hasil rapid test tersebut, ditemukan ada 16 orang santri yang positif COVID-19. Sampel swab mereka kemudian diambil untuk diuji laboratorium.

"Santri yang diperiksa itu sampai kemarin malam ada 330 santri dari pesantren Al Fatah itu ada 16 yang di-rapid dan positif. Kemarin malam juga telah diambil swabnya," kata Ichsan saat melakukan teleconference bersama awak media, Senin (20/4).

1. Sementara dikarantina di kantor Badan Diklat

Para santri yang menjalani rapid test di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Rabu (15/4). IDN Times/Istimewa

Sambil menunggu hasil uji swab keluar, para santri tersebut untuk saat ini masih berada di kantor Badan Diklat. Jika hasil swabnya negatif, maka mereka akan dipulangkan ke daerah masing-masing namun tetap harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

"Sementara sekarang diinapkan di Badan Diklat. Jadi mereka di sana dikelola oleh Badan Diklat. Kita ada layanan kesehatan di sana. Ada dokter yang kita siapkan sambil menunggu nanti bagaimana swabnya," kata Ichsan.

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Terbaru Kasus Virus Corona di Sulawesi Selatan

2. Ada 760 santri yang akan datang

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah memantau ratusan santri yang menjalani rapid test di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Rabu (15/4). Humas Pemprov Sulsel

Sebelumnya, 167 santri yang datang dari pondok pesantren Al Fatah Magetan Jawa Timur menjalani rapid test COVID-19 saat mereka tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Rabu (15/4).

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah yang memantau proses rapid test tersebut mengatakan bahwa tes itu dilakukan untuk memastikan para santri kembali ke keluarganya masing-masing dalam kondisi sehat tanpa COVID-19.

"Kita rapid test. Apa yang kita ingin capai, kita ingin memotong rantai penularan itu dari carrier. Karena Makasssar sekarang betul-betul local transmission. Kita tidak ingin ada lagi yang membawa virus masuk ke Sulsel. Makanya kita secara bersama-sama betul-betul menjaga pintu masuk, terutama bandara dan pelabuhan," kata Nurdin Abdullah.

Nurdin menambahkan bahwa ada 760 santri dari Jatim yang akan tiba di Makassar. Makanya rapid test ini perlu dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Baca Juga: Tiba di Makassar, Ratusan Santri dari Jatim Jalani Rapid Test COVID-19

Berita Terkini Lainnya