Pemprov Sulsel Rencana Reklamasi Pulau Laelae
Bakal dikembangkan sebagai lokasi wisata
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) berencana mereklamasi Pulau Laelae. Reklamasi tersebut sebagai pengganti lahan seluas 12,11 hektare dari pengelola PT Yasmin Ciputra kepada Pemerintah Provinsi Sulsel.
Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sulsel, Andi Yurnita, mengatakan kewajiban PT Yasmin Ciputra untuk reklamasi di kawasan Center Point of Indonesia (CPI) seluas 50 hektar. Tapi mereka baru bisa menyelesaikan 38 hektar karena tanah tumbuh yang telah bersertifikat sehingga masih butuh sekitar 12 hektar lagi.
Yurnita mengaku pihaknya telah mencari tanah tumbuh di sepanjang pesisir Makassar tapi tidak ada yang setara dengan tanah tumbuh untuk reklamasi. PT Yasmin Ciputra lantas mengusulkan agar backwater Pulau Laelae dijadikan tempat wisata baru tanpa menggangu kondisi yang telah eksis sejak lama.
"Jadi yang diperluas itu kawasan back water ke arah barat direklamasi," kata Yurnita saat diwawancarai IDN Times, Jumat (23/9/2022).
1. Bakal dikembangkan sebagai destinasi wisata
Yurnita menjelaskan bagian Pulau Laelae yang akan direklamasi yaitu hanya bagian tanggul di sebelah kanan sehingga pulau tersebut tidak bersambung ke kawasan CPI. Lagipula tidak memungkinkan jika Pulau Laelae menyatu dengan CPI karena ada palung cukup dalam di antaranya.
"Kedalamannya sangat dalam sampai 20 meter. Jadi tidak memungkinkan untuk direklamasi dan memang bukan perencanaannya seperti itu," katanya.
Reklamasi Pulau Laelae rencananya akan dikembangkan sebagai destinasi wisata baru. Destinasi ini diklaim tidak akan mengganggu destinasi yang telah lebih dulu eksis.
"Jadi di sana orang bisa makan ikan. Kemudian ada rekreasi air, bentang air, banana water, banana boat, snorkeling, diving. Kalau di darat setelah reklamasi akan ada resto seperti di Jimbaran. Akan dibuat tempat wisata yang dekat dengan kota tetapi bernuansa alam," kata Yurnita.
Baca Juga: Abrasi di Takalar Hancurkan Puluhan Makam, Tulang Berserakan