Libur Panjang, Okupansi Hotel di Makassar Malah Anjlok
Okupansi hotel tinggi pada daerah wisata
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Peringatan hari Maulid Nabi Muhammad SAW yang diikuti libur akhir pekan rupaya tak membuat penjualan kamar hotel di Kota Makassar meningkat. Sebaliknya, penjualan malah menurun.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Anggiat Sinaga, mengatakan liburan panjang ini bahkan membuat okupansi hotel anjlok. Kenaikan itu hanya terjadi pada hotel-hotel yang terletak di wilayah objek wisata.
"Libur panjang untuk Makasssar bagaikan mimpi buruk (nightmare) karena hunian pasti anjok. Occupancy hanya bergerak beberapa kabupaten di Sulsel seperti Toraja, Gowa dan Bulukumba," kata Anggiat via Whatsapp, Kamis (29/10/2020).
1. Okupansi hotel di Makassar anjlok pada long weekend
Anggiat menyebutkan, okupansi hotel di Makassar pada hari biasa bisa mencapai 30 - 35 persen hunian. Tapi pada periode long weekend justru turun menjadi 20 - 25 persen. Bahkan ada yang di bawah 20 persen.
"Sementara untuk daerah-daerah seperti Toraja, Gowa dan Bulukumba itu okupansinya bisa menembus rata-rata 75 - 80 persen, termasuk pada libur panjang kali ini," katanya.
Baca Juga: Luhut Minta 8 Daerah Lain Tiru Sulsel Isolasi Pasien COVID-19 di Hotel
Baca Juga: Mabuk, Mahasiswi Diperkosa 6 Pria di Hotel Makassar