TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menyulap Masalah Sampah Jadi Keuntungan dari Kacamata Gamal Albinsaid

Kiat sukses mengubah pola pandang para orang

IDN Times/Achmad Hidayat Alsair

Makassar, IDN Times - Ada banyak cara mengubah sampah agar kembali berguna untuk masyarakat. Salah satu upaya tersebut ditempuh oleh Dr. Gamal Albinsaid, CEO Indonesia Medika, start-up yang bergerak menyandingkan kesehatan serta kemauan untuk menyelesaikan masalah sosial.

Berbicara di hadapan peserta diskusi publik bertajuk "Kemitraan Menjaga Bumi" di Mall Phinisi Point pada Sabtu (8/2) sore, Gamal menjelaskan bahwa wirausaha sosial adalah salah satu cara anak-anak muda menjadi agen perubahan. Dalam konteksnya ialah cara menyelesaikan masalah sampah dan masalah sosial, seperti kesehatan, dalam sekali tepuk.

1. Melalui Garbage Clinical Insurance (GCI), Gamal Albinsaid coba memberi sumbangsih pada masyarakat

Gamal Albinsaid. IDN Times/Fitria Madia

Salah satunya program Indonesia Medika yang disebut untuk lingkungan yang lebih baik adalah Garbage Clinical Insurance (GCI) yang dirintisnya sejak 2015.

"Klinik Asuransi Sampah ini sudah dirintis semenjak saya masih berkuliah. Saya tak pernah membayangkan ini akan mengundang banyak reaksi positif dari dunia," ungkapnya di depan para peserta.

GCI, yang memenangi penghargaan dari sejumlah negara seperti Rusia dan Inggris, berhasil mengoptimalkan benda-benda yang sudah terbuang agar kembali dimanfaatkan oleh masyarakat.

Baca Juga: Kumpul di Makassar, 16 Negara Bahas Penanganan Sampah

2. Dari mata Gamal, sampah bisa menjadi lahan bisnis dan cara memberi sumbangsih bagi lingkungan

unsplash.com/Jasmin Sessler

Sosok berusia 30 tahun itu turut menyebut bahwa GCI menjad salah satu model mutakhir dari penyelesaian masalah sosial dengan unsur bisnis yang tetap berjalan.

Gamal tak menampik bahwa keuntungan masih menjadi hal utama. Namun, dampak sosial yakni usaha mengurangi potensi limbah sampah yang tak terolah masih menjadi poin utama.

"Di masa seperti sekarang ini, yang paling penting adalah keberlanjutan program sosial dan bisnis. Upaya menyelesaikan masalah sampah dengan pendekatan ekonomi adalah sebuah tantangan yang menarik," lanjut alumnus Universitas Brawijaya itu.

Baca Juga: Pj Wali Kota Prihatin Lihat Pintu Air di Makassar Dipenuhi Sampah

Berita Terkini Lainnya