Mengenal Rektor Baru UIN Alauddin, Hamdan Juhannis
Predikat guru besar diraih Hamdan di usia 37 tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Selasa 23 Juli 2019 menjadi salah satu momen tak terlupakan bagi Prof Hamdan Juhannis MA PhD. Usai lalui masa penyaringan ketat sejak bulan Mei, ia akhirnya dilantik menjadi Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar periode 2019-2023 oleh Menteri Agama, yakni Lukman Hakim Saifuddin.
Guru besar Fakultas Tarbiyah dan Keguruan itu resmi menjadi Rektor ke-12 UIN Alauddin Makassar. Memimpin lembaga pendidikan selevel perguruan tinggi seolah menjadi titik puncak lesatan kariernya sejak resmi diangkat sebagai dosen tetap di UIN Alauddin pada tahun 1996.
Berikut ini IDN Times coba menyajikan secuplik profil Hamdan Juhannis.
1. Ditinggal sang ayah sejak kecil, Hamdan Juhannis sempat hidup dalam keterbatasan
Prof Hamdan lahir dari keluarga miskin yang hidup di Desa Mallari, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone. Sebagai catatan tambahan, desa tersebut pernah menjadi tempat Wakil Presiden Jusuf Kalla menghabiskan beberapa tahun masa kecilnya sebelum ikut sang ayahanda, Haji Kalla, hijrah ke Makassar.
Menariknya, ada dua catatan berbeda perihal tanggal kelahirannya. Versi dari orangtua adalah 25 Maret 1971, sementara versi resmi adalah 1970, tanpa tanggal. Sang ayah, Prof Ramdan, sudah meninggal saat Hamdan masih kecil. Sang ibu pun mengambil alih peran sebagai tulang punggung keluarga dalam keterbatasan. Hasil penjualan sarung sutra tenunan jadi cara mereka mencari nafkah demi menyambung hidup.
Baca Juga: Tahukah Kamu, UIN Alauddin Makassar Dulunya Cabang IAIN Sunan Kalijaga
Baca Juga: Mimpi Unhas Jadi Kiblat Pendidikan di Kawasan Timur Indonesia