TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sultra Gelar Napak Tilas Pahlawan Nasional Oputa Yi Koo

Semangatnya memperjuangkan kebenaran perlu menjadi teladan

Napak tilas Oputa Yi Koo. (Dok. Istimewa)

Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara mengagendakan napak tilas pahlawan nasional Oputa Yi Koo pada Mei 2022 mendatang. Kegiatan itu untuk menelusuri sejarah dan riwayat perjuangan tokoh yang bernama Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi.

Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan, napak tilas sangat penting untuk mengenang sekaligus mengenalkan Oputa Yi Koo, baik secara nasional maupun mancanegara. Dia berharap kegiatan yang digelar di Baubau itu kelak bermakna dan berkesan.

"Napak tilas ini sangat penting untuk memperkenalkan perjuangan Pahlawan nasional Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi atau Oputa Yi koo kepada Dunia," kata Gubernur Ali Mazi, lewat siaran pers, Senin (27/12/2021).

Baca Juga: Menggali Mozaik Kebudayaan Lokal Bumi Anoa di Museum Provinsi Sultra

1. Oputa Yi Koo, Sultan Buton dua periode

Presiden Joko Widodo di depan foto pahlawan nasional Oputa Yi Koo. (Dok. Sekretariat Presiden)

Menurut catatan sejarah, Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi merupakan Pemimpin Kesultanan Buton selama dua periode. Dia merupakan Sultan Buton ke-20, yang memimpin pada tahun 1752-1755. Kemudian dia ditetapkan sebagai Sultan Buton ke-23, tahun 1760-1755.

Dikenang sebagai sosok yang sangat mencintai keadilan, Sultan Himayatuddin memimpin pemberontakan kepada penjajah. Itu setelah dia mengetahui bahwa VOC membuat aturan sepihak, yakni pembatasan pelayaran orang Buton, pembebasan pajak atas kapal VOC yang berlabuh di Buton, dan penghancuran tanaman rempah di Buton.

Selama upayanya memimpin perlawanan masyarakat Buton, Sultan Himayatuddin rela meninggalkan tahta kerajaan. Dia bergerilya hingga ke Puncak Gunung Siontapina. Karena perjuangannya itu, Sultan Himayatuddin kemudian diberi gelar Oputa Yi Koo oleh pihak Kesultanan Buton, yang bermakna raja atau penguasa yang bergerilya melawan penjajah di hutan.

Oputa Yi Koo dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Nasional oleh pemerintah Indonesia, pada 7 November 2019 lalu.

2. Semangat memperjuangkan kebenaran jadi panutan

Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi. sultraprov.go.id

Ali Mazi menyatakan, banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik dari perjuangan Oputa Yi Koo dalam melawan penjajah. Sehingga napak tilas adalah momentum untuk menggali, mempelajari, serta meneladani sikap dan sifat Oputa Yi Koo yang pantang menyerah dalam perjuangan merebut kemerdekaan.

"Kita tentu berharap, generasi muda kita, bukan hanya di Sultra, tetapi generasi muda di seluruh Indonesia, bisa meneladani Oputa Yi Koo. Meneladani semangat Oputa Yi Koo yang terus berkobar demi tegaknya sebuah kebenaran," katanya.

Baca Juga: 5 Kuliner Khas Kendari yang Nikmat Menggiurkan, Bikin Nagih!

Berita Terkini Lainnya