TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahasiswa KKN Unhas Dilibatkan Ikut Awasi Pemilu

Pada tahap pertama dikirim 61 mahasiswa ke dua kabupaten

IDN Times / Istimewa

Makassar, IDN Times - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Selatan bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin menggandeng mahasiswa untuk ambil bagian dalam pengawasan Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden tahun 2019. Mahasiswa dilibatkan dalam program kuliah kerja nyata (KKN) Tematik.

Pada tahap awal, dilepas 61 mahasiswa untuk berpartisipasi pada program ini. Mereka disebar di sejumlah daerah pada Kabupaten Maros dan Gowa.

“Para mahasiswa menjalani salahs satu dari Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat,” kata Kepala Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata *Unhas Muhammad Kurnia, pada pelepasan mahasiswa di Makassar, Selasa (2/4).

Baca Juga: Survei CSIS: Di Sulawesi, Jokowi Unggul 10 Persen dari Prabowo

1. Peserta KKN dapat panduan dari petugas Bawaslu

IDN Times / Istimewa

Para peserta KKN Tematik, sebelum dilepas ke daerah tujuan, lebih dulu menerima materi pembekalan di kampus. Mereka dibimbing langsung oleh pihak Unhas maupun Bawaslu agar dapat berpartisipasi mengawal pesta demokrasi, yang puncaknya pada pemungutan suara 17 April mendatang.

"Selain tugas pengabdian ini, juga bagaimana masyarakat di daerah tempat adik-adik KKN nantinya mendapat pemahaman mengenai pengawasan dan haknya dalam Pemilu,” ucap Kurnia.

Baca Juga: Kampanye Terbuka, Prabowo Kritik Kebijakan Impor Pangan

2. Mahasiswa dilibatkan langsung pada aktivitas pengawasan

IDN Times/Istimewa

Ketua Bawaslu Sulsel Laode Arumahi menyatakan KKN Tematik merupakan salah satu upaya mendorong partisipasi masyarakat dalam mengawasi Pemilu. Di lokasi KKN, mahasiswa dapat berkolaborasi dengan petugas pengawas kecamatan untuk mengawasi setiap tahapan Pemilu.

Bersama petugas, mahasiswa juga dapat ikut aktif mencegah berbagai potensi pelanggaran dan kecurangan. "Pesan saya kepada teman-teman pengawas, adik-adik mahasiswa ditemani saat melakukan pencegahan, utamanya pencegahan politik uang. Ingatkan pemilih kita untuk tidak tergoda dengan politik uang," kata Arumahi.

Berita Terkini Lainnya