Positive Rate Tinggi, Pakar Sebut Sulsel Darurat COVID-19
Tingkatnya 3 kali lipat dari standar nasional
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times – Epidemiolog Universitas Hasanuddin Prof. Ridwan Amiruddin menyebut Sulawesi Selatan sedang berada pada posisi darurat COVID-19. Alasannya, positive rate (PR) atau perbandingan antara orang yang positif dengan jumlah tes yang dilakukan cukup tinggi.
Ridwan mengungkapkan, PR di Sulsel mencapai 14 persen. Tingkanya lebih tinggi di atas PR nasional yang sebesar 12 persen. Atau tiga kali lipat dari standar PR terkendali secara nasional yang seharusnya di bawah 5 persen.
"Kondisi ini adalah alarm darurat kesehatan masyarakat yang serius untuk ditindaklanjuti, tingkat positive rate Sulsel sudah tiga kali lebih besar dari standar nasional yang dipersyaratkan sebagai terkendalinya COVID-19," kata Prof Ridwan dikutip Antara di Makassar, Rabu 15 Juli 2020.
Per 15 Juli 2020, kasus positif COVID-19 di Sulsel bertambah 160 orang, sehingga jumlah totalnya 7.460 orang. Ada 251 orang yang meninggal, sementara pasien sembuh sebanyak 3.275 orang.
Baca Juga: Termasuk Sulsel, Jokowi Minta Tes COVID-19 di Sejumlah Daerah Digenjot
1. Sumber penularan virus sudah tidak jelas
Ridwan menjelaskan, standar terkendalinya COVID-19 di suatu wilayah bisa dilihat dari parameter surveilans. Yakni tingkat positive rate spesimen yang diperiksa dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).
Tingginya PR ini, kata Ridwan, menandakan penularan COVID-19 di masyarakat melalui transmisi lokal dengan sumber penularan yang sudah tidak jelas dan tidak mengklaster. Dalam perkembangannya, penegakan diagnosis menjadi sangat penting.
"Semakin cepat pemeriksaan dilaksanakan, semakin cepat pula diagnosis ditegakkan agar penularan lebih cepat terkendali," ujar Prof Ridwan yang juga Ketua Tim Konsultan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulsel.
Baca Juga: Rapid Test Gratis Pemprov Sulsel Berasal dari Bantuan Pihak Ketiga