Kementan dan Unhas Bahas Proyek Pusat Pengembangan Sagu Dunia

Diharapkan bisa menjadi komoditas kelas dunia

Makassar, IDN Times - Sagu sebagai salah satu komoditas andalan wilayah Indonesia Timur punya potensi merambah pasar dunia. Sebagai bentuk keseriusan, Universitas Hasanuddin melalui Fakultas Pertanian (Faperta) dan Tim Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia menggelar pertemuan koordinasi Program Pengembangan Sagu Kawasan Timur Indonesia.

Berlangsung di Ruang Rapat D, Lantai 2 Gedung Rektorat Unhas Tamalanrea pada Rabu siang (12/5/2022), Tim Kementan RI membahas tahapan awal rencana membangun Pusat Unggulan Sagu "World Sago Center" di Kampus Merah.

1. Diusulkan Unhas dan disambut baik oleh Mentan SYL

Kementan dan Unhas Bahas Proyek Pusat Pengembangan Sagu DuniaPertemuan antara Universitas Hasanuddin dan Tim Kementan RI untuk membahas Program Pengembangan Sagu Kawasan Timur Indonesia di Gedung Rektorat Unhas, Kamis 12 Mei 2022. (Dok. Direktorat Komunikasi Universitas Hasanuddin)

Prof. Dr. Ir. Dorothea Agnes Rampisela, M.Sc., sang penanggung jawab program, menjelaskan bahwa program tersebut datang dari tim peneliti sagu Fakultas Pertanian Unhas dan kemudian didukung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

"Program ini mendapatkan arahan oleh Rektor Unhas untuk menjadi Center of Excellence yang multidisiplin, melibatkan para peneliti dari berbagai fakultas," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times.

Lebih lanjut, Tim Kementan RI siap mendampingi tahapan awal program tersebut. Ini disebut sebagai bentuk komitmen dan motivasi untuk meningkatkan kebermanfaatan sagu yang selama ini menjadi makanan pokok.

2. Kementan berharap sagu bisa dilirik para peneliti dunia

Kementan dan Unhas Bahas Proyek Pusat Pengembangan Sagu DuniaPertemuan antara Universitas Hasanuddin dan Tim Kementan RI untuk membahas Program Pengembangan Sagu Kawasan Timur Indonesia di Gedung Rektorat Unhas, Kamis 12 Mei 2022. (Dok. Direktorat Komunikasi Universitas Hasanuddin)

Program ini berutujukan mempromosikan potensi sagu yang luas lahannya di Indonesia mencapai 5,5 juta ha, atau 85% dari luas lahan sagu dunia yang mencapai 6,5 juta ha.

"Sagu adalah tanaman asli Indonesia yang dalam sejarahnya adalah pangan utama di KTI. Jadi Unhas sebagai universitas terbesar di KTI, merasa bertanggung jawab menjadi pusat penelitian sagu yang saat ini mulai dilirik oleh peneliti kelas dunia," ujar Prof. Agnes.

Dengan dana Rp3,2 miliar, gedung "World Sago Center" kelak dilengkapi fasilitas penelitian pengembangan produk sagu, termasuk dana penelitian dan pelatihan.

Baca Juga: Unhas Kini Punya Hotel and Convention Center

3. Menjadi awal dari proyek Sago Technopark yang digarap Unhas di kawasan Tana Luwu

Kementan dan Unhas Bahas Proyek Pusat Pengembangan Sagu DuniaPertemuan antara Universitas Hasanuddin dan Tim Kementan RI untuk membahas Program Pengembangan Sagu Kawasan Timur Indonesia di Gedung Rektorat Unhas, Kamis 12 Mei 2022. (Dok. Direktorat Komunikasi Universitas Hasanuddin)

Program ini juga menjadi awal dari Sago Technopark yang sudah digagas Unhas dan Japan International Cooperation Agency (JICA) di kawasan Tana Luwu yang mencakup Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara serta Luwu Timur.

"Jadi mitra Pemda di daerah telah terbentuk, dan Bupati Luwu Utara secara aktif telah menyusun program pengembangan sagu," jelas Prof. Agnes.

"Kami berharap agar Unhas menjadi inisiator dan tuan rumah penelitian sagu tingkat dunia, sehingga sagu menjadi komoditas kelas dunia yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan wilayah KTI. Sagu akan jadi pengungkit ekonomi dan kedaulatan pangan nasional," tandasnya.

Baca Juga: Unhas Siapkan 985 Komputer untuk UTBK-SBMPTN 2022

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya