Hardiknas, Kota Makassar Resmi Punya 10 SMP Negeri Baru
IDN Times / Aan Pranata
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota Makassar meresmikan sepuluh Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri, per Kamis (2/5). Sepuluh sekolah baru merupakan hasil penggabungan atau regrouping sejumlah sekolah dasar (SD).
Selain sekolah baru, regrouping memastikan 49 SD Negeri di Makassar ditutup. Siswa, guru, dan asetnya dipindahkan ke sekolah hasil penggabungan.
“Pemkot Makassar mempersembahkan 10 SMP Negeri baru sebagai kado Hari Pendidikan Nasional. Ini hasil regrouping sejak Januari yang setelah melalui kajian, disetujui Wali Kota,” kata Kepala Dinas Pendidikan Makassar Abdul Rahman Bando di Makassar, Kamis (2/5).
Baca Juga: Wagub Andi Sulaiman: Selamat Hari Buruh, Pekerja Sulsel!
1. SMP baru tersebar di tujuh kecamatan
IDN Times / Aan PranataRahman mengungkapkan, sekolah baru dihadirkan berdasarkan kebutuhan maupun ketersediaan SMP di setiap wilayah dalam kota Makassar. Masing-masing dua sekolah berdiri di Kecamatan Makassar, Rappocini, dan Tamalate. Sedangkan di Panakkukang, Manggala, Wajo, dan Mariso, masing-masing satu.
Sepuluh SMP Negeri baru merupakan langkah awal regrouping sekolah di Makassar. Berikutnya diupayakan akan ada tambahan lagi dengan lebih dulu melewati kajian.
“Tadinya kita mau hadirkan 12 SMP baru. Tapi berdasarkan pertimbangan teknis, kita putuskan sepuluh dulu. Yang lain kemungkinan akan menyusul,” ucap Rahman.
Baca Juga: KPK Dampingi Aset Pemprov Sulsel yang Bermasalah
2. Kini ada 55 SMP Negeri di Makassar
ANTARA FOTO/Basri MarzukiMenurut data Dinas Pendidikan, bertambahnya sepuluh sekolah berarti kini ada total 55 SMP Negeri di Makassar. Ditambah 162 sekolah swasta, maka ada 217 SMP dan sederajat.
Sedangkan pada tingkat SD, sebelumnya terdapat 363 sekolah negeri. Dengan regrouping, kini tersisa 314 SD negeri. Selain itu terdapat pula 136 SD dan sederajat swasta.
3. Baru kali ini ada SMP di Kecamatan Makassar
IDN Times / Aan PranataRahman menjelaskan, salah satu pertimbangan utama regrouping adalah sebaran sekolah yang tidak merata di semua wilayah. Dia mencontohkan Kecamatan Makassar yang selama ini tidak punya SMP Negeri. Dengan regrouping, kini ada dua di sana.
“Sepanjang sejarah, baru sekarang ada SMP negeri di Kecamatan Makassar,” kata Rahman.
4. Jika tidak dilebur, aset sekolah berpotensi terbengkalai
IDN Times / Aan PranataDinas Pendidikan Makassar juga mempertimbangkan ketidakseimbangan jumlah SD dan SMP. Selama ini SD Negeri dengan jumlah yang begitu banyak lulusan yang tidak semuanya bisa tertampung SMP Negeri. Di sisi lain, ada sejumlah SD yang semakin tahun semakin sedikit jumlah siswanya.
“Kita lihat potensi aset pada SD yang terbengkalai. Kita lebur dan jadikan SMP supaya tetap fungsional,” Rahman melanjutkan.
Baca Juga: KPK: 25 Aset Pemkot Makassar Bermasalah dan Dikuasai Pihak Lain
