Aktivitas Gempa di Luwu Timur Meningkat, Masyarakat Diimbau Waspada

Terjadi 13 aktivitas gempa dalam satu hari

Makassar, IDN Times – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat peningkatan aktivitas gempa di Sesar Matano, Sorowako di Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Aktivitas sesar meningkat dua hari terakhir dan masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan dan kesiagsiagaan.

"Gempa kuat dapat terjadi kapan saja dan belum dapat diprediksi secara akurat kapan terjadinya," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, dikutip Antara di Jakarta, Jumat (24/7/2020).

Baca Juga: Walhi Minta Presiden Evaluasi soal Banjir Bandang di Luwu Utara

1. Terjadi 13 aktivitas gempa dalam sehari

Aktivitas Gempa di Luwu Timur Meningkat, Masyarakat Diimbau WaspadaIlustrasi Gempa (IDN Times/Sukma Shakti)

Hasil pemantauan BMKG menunjukkan 13 kali aktivitas gempa di Sorowako dan sekitarnya pada Rabu 22 Juli pukul 00.21 Wita hingga Kamis 23 Juli pukul 23.56 Wita. Masyarakat merasakan guncangan tiga gempa di antaranya, yakni di Sorowako, Nuha, dan Malili.

Gempa signifikan itu, masing-masing terjadi pada Rabu pukul 00.21 Wita dengan kekuatan M 3,6, serta pada Kamis pukul 9.12 Wita (M 2,9), dan pukul 23.03 Wita (M 4,1). Gempa dirasakan dengan skala II-III MMI dan tidak menimbulkan kerusakan.

2. Klaster pusat gempa di Danau Matano dan sekitarnya

Aktivitas Gempa di Luwu Timur Meningkat, Masyarakat Diimbau WaspadaIlustrasi Seismogram (IDN Times/Arief Rahmat)

Daryono mengatakan, berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, rentetan aktivitas gempa berasosiasi dengan meningkatnya aktivitas Sesar Aktif Matano. Itu berdasarkan fakta bahwa seismisitas yang terjadi membentuk klaster pusat gempa di Danau Matano dan sekitarnya.

Segmen Matano dan Pamsoa adalah Segmen Sesar Aktif Matano dengan mekanisme pergerakan mendatar mengiri (sinistral strike-slip) dengan magnitudo tertarget M 6,8 (Matano) dan 6,9 (Pamsoa) dengan laju pergeseran sesar tujuh milimeter per tahun.

3. Masyarakat diimbau mengantisipasi gempa

Aktivitas Gempa di Luwu Timur Meningkat, Masyarakat Diimbau WaspadaIlustrasi Gempa (IDN Times/Arief Rahmat)

BMKG mencatat bahwa gempa Sorowako paling kuat terakhir terjadi pada 15 Februari 2011 dengan kekuatan mencapai M 6,1. Gempa berpusat di Segmen Pamsoa tepatnya sebelah timur laut Danau Matano dengan kedalaman hiposenter dangkal 14,7 kilometer. Dampak gempa sembilan tahun lalu itu guncangannya mencapai skala intensitas V-VI MMI hingga menyebabkan beberapa rumah mengalami kerusakan ringan di Sorowako dan sekitarnya.

BMKG mengimbau masyarakat waspada dan mengantisipasi kemungkinan gempa. Upaya mitigasi perlu dilakukan, sehingga jika terjadi gempa, masyarakat sudah paham cara menyelamatkan diri.

"Jika terjadi guncangan kuat agar segera mencari perlindungan," kata Daryono.

Selain itu, masyarakat perlu menyiapkan bangunan tahan gempa, karena sesungguhnya peristiwa gempa tidak membunuh dan melukai, tetapi bangunan tembok dengan struktur lemah yang roboh saat gempa itulah penyebab jatuhnya korban.

Baca Juga: 400 Hunian Sementara Mulai Dibangun untuk Korban Banjir Luwu Utara

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya