Warga Tolak Nama Bandara Sorowako Diubah jadi Andalan Datuk Patimang

31 Agu 2023, 18:53 WIB

Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, saat menaiki pesawat PT Vale di Bandara Sorowako, Luwu Timur. IDN Times/Humas Pemprov Sulsel

Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) mengubah nama Bandara Sorowako menjadi Bandara Andalan Datuk Pattimang. Namun Kerukunan Wawainia Asli Sorowako (KWAS) menolak pengubahan nama tersebut.

Ketua Kerukunan Wawainia Asli Sorowako, Andi Baso Makmur, mengatakan mereka telah menggelar aksi untuk mengeluarkan aspirasi persoalan nama bandara. Mereka tidak terima dengan nama baru itu karena dianggap tidak sesuai kearifan lokal.

"Itu kan kearifan lokal sudah hilang. Itu intinya. Kami tidak menolak masalah peresmiannya," kata Andi Baso kepada IDN Times, Kamis (31/8/2023).

1. Gubernur persilakan ganti nama bandara

Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman. (IDN Times/Asrhawi Muin)

Baso mengaku tidak menolak peresmian bandara itu. Mereka hanya menolak masalah nama. Akan tetapi, dia mengaku pihaknya telah bernegosiasi dengan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.

Bandara ini sebelumnya merupakan aset PT Vale. Namun sejak tahun lalu telah dialihkan kepada Pemprov Sulsel.

"Nah, tadi pak gubernur sudah menyampaikan bahwa silakan mengganti nama lagi. Tapi itu melalui Pak Bupati," kata Baso.

Bupati Luwu Timur kemudian akan mengajukan melalui RDP ke DPRD Kabupaten Luwu Timur. Kemudian, naik ke Pemprov Sulsel lalu ke Kementerian Perhubungan.

"Intinya pak gubernur tadi legowo untuk meminta untuk diganti karena sudah ada juga nama yang diajukan kemarin," kata Baso.

2. Bupati Luwu Timur telah ajukan dua nama bandara

Ilustrasi Pesawat. (IDN Times/Arief Rahmat)

Baso mengatakan Bupati Luwu Timur Budiman sebelumnya telah mengajukan nama bandara. Hanya saja pengajuan itu sedikit terlambat dibandingkan keluarganya aturan perubahan nama.

Ada dua nama yang diajukan oleh Budiman yaitu Bandara Matano dan Bandara Batara Guru. Usulan nama ini, kata Baso, akan dibicarakan ulang.

"Yang jelas kan bupati sudah mengajukan nama sebelumnya. Hanya karena terlambat pengajuannya. Sudah keluar keputusannya baru ada pengajuannya pak bupati," kata Baso.

3. Nama bandara diubah berdasarkan surat Gubernur Sulsel

Ilustrasi pesawat di bandara. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Kepala Bidang Pengembangan Transportasi dan Perkeretaapian Dishub Sulsel, Muhammad Ishak, menjelaskan pemberian nama Bandara Andalan Datu Patimang ini berdasarkan surat Gubernur Sulsel. Gubernur Sulsel bersurat kepada Bupati Luwu Timur untuk mengubah nama bandara itu.

Perubahan nama ini berdasarkan surat Pemprov Sulsel nomor 553.2/9792/DISHUB PROV.SULSEL perihal Pemberitahuan Peresmian Bandar Udara Andalan Datuk Patimang di Sorowako. Surat ini ditandatangani Pj Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Muhammad Arsjad, pada 28 Agustus 2023.

"Sebenarnya kan untuk nama secara resmi itu kan ada di Kementerian Perhubungan. Sementara ini kan pengusulan nama di tapi terlanjur diresmikan makanya dia namanya Bandara Datuk Pattimang," kata Ishak.

4. Alasan pemberian nama Bandara Andalan Datuk Pattimang

Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. IDN Times/Asrhawi Muin

Nama 'Andalan' merupakan singkatan dari nama Andi Sudirman Sulaiman. Sementara nama 'Datuk Pattimang' merujuk pada tokoh agama yang berasal dari Minangkabau dengan nama asli Datuk Sulaiman.

Dalam sejarah, Datuk Sulaiman tercatat melaksanakan syiar Islam ke daerah Suppa, Soppeng, Wajo dan Luwu. Pada saat wafat, dia dimakamkan di Desa Pattimang, Kecamatan Malangke, Kabupaten Luwu Utara. Karena itu, dia diberi nama Datuk Pattimang.

Makam Datuk Pattimang merupakan salah satu ikon wisata religi di Kabupaten Luwu Utara. Maka dari itu, penamaan bandara tersebut dianggap lebih merujuk ke Luwu Utara sementara lokasinya masuk dalam wilayah administratif Luwu Timur.
"Itu berdasarkan pemprov karena bandara itu asetnya pemerintah provinsi makanya berkeinginan memberi nama Bandara Andalan Datuk Pattimang," kata Ishak.