Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman. (IDN Times/Asrhawi Muin)

Intinya sih...

  • Pemerintah Sulsel targetkan seluruh desa/kelurahan memiliki Koperasi Merah Putih paling lambat Juli 2025.
  • Koperasi diharapkan memperkuat ekonomi desa, memberdayakan UMKM lokal, dan menyuplai kebutuhan pemerintah.
  • Sekretaris Daerah meminta percepatan pembentukan koperasi di tingkat desa, dengan Takalar sebagai contoh sukses.

Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menargetkan seluruh desa dan kelurahan di wilayahnya telah memiliki Koperasi Merah Putih (KMP) paling lambat Juli 2025. Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, menyatakan koperasi ini akan menjadi instrumen penting dalam memperkuat ekonomi desa dan memberdayakan UMKM lokal secara kolektif.

Dia mengungkapkan hingga kini ratusan koperasi telah terbentuk di berbagai desa di Sulsel. Percepatan terus didorong agar 100 persen desa/kelurahan terjangkau sebelum program nasional 80.000 koperasi diluncurkan pada Hari Koperasi Nasional 12 Juli mendatang.

"Sudah ratusan koperasi terbentuk di desa-desa. Target kita ini sampai bulan Juni. Cepat kalau bikinnya," kata Sudirman, Senin (12/5/2025).

1.UMKM dapat bergabung ke koperasi

Ilustrasi Pengusaha/Wirausahawan (IDN Times/Aditya Pratama)

Sudirman menyampaikan harapannya agar belanja APBD yang menyasar sektor ekonomi kecil dapat disalurkan melalui Koperasi Merah Putih. Dia menjelaskan UMKM, pengusaha kecil, termasuk penyedia jasa makan-minum, dapat bergabung dalam koperasi tersebut untuk membantu menyuplai kebutuhan pemerintah.

"Kita nanti supply belanja APBD yang sifatnya ekonomi kecil bergabung di koperasi itu. Kemudian, kita menyuplai kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya pemerintah dan menguasai hajat hidup orang banyak dan sifatnya kecil," kata Sudirman.

Koperasi Merah Putih merupakan program nasional pembentukan koperasi di tingkat desa atau kelurahan yang digagas oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI untuk memperkuat ekonomi rakyat dari bawah. Tujuannya adalah membangun kedaulatan ekonomi berbasis komunitas lokal, mengurangi ketergantungan masyarakat pada tengkulak/rentenir, dan memperluas akses UMKM terhadap pasar dan pembiayaan.

2. Desak pemda percepat pembentukan KMP ke desa-desa

Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan, Jufri Rahman. (IDN Times/Asrhawi Muin)

Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, juga telah meminta pemerintah kabupaten/kota untuk segera mempercepat proses pembentukan koperasi di tingkat desa. Dia mengungkapkan masih banyak daerah yang progres pembentukan koperasinya berada di bawah rata-rata. 

"Kami mendesak kabupaten/kota karena masih banyak di bawah rata-rata. Itu diminta melakukan langkah-langkah taktis di lapangan. Kalau bingung mulai dari mana, bisa mencontoh Takalar," kata Jufri.

3. Kabupaten Takalar jadi percontohan

ilustrasi koperasi (pexels.com/fauxels)

Kabupaten Takalar memang menjadi contoh sukses dalam pembentukan koperasi desa. Kabupaten Takalar berhasil membentuk 110 koperasi di seluruh desa dan kelurahan.

Strategi yang digunakan Pemkab Takalar adalah membagi jumlah desa dalam satu kecamatan menjadi lima hari kerja. Pembagian itu melibatkan notaris dan instruksi langsung dari bupati kepada seluruh camat.

Ada tiga model pembentukan koperasi yang diakui secara nasional yakni membentuk koperasi baru, mengembangkan yang sudah ada, atau merevitalisasi koperasi vakum. Takalar memilih membentuk koperasi baru dan melibatkan kepala desa sebagai pengawas sesuai SE Menkop Nomor 1 Tahun 2025 tentang Tata Cara Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih.

"Sudah 100 persen desa di Takalar. Itu bisa dijadikan contoh sesuai dengan kondisi di kabupaten/kota masing-masing," kata Jufri.

Editorial Team