Satu Pasien Suspek Hepatitis Akut di Makassar Bergejala Serupa Rubela

13 Mei 2022, 22:46 WIB

Ilustrasi layanan kesehatan. (IDN Times/Arief Rahmat)

Makassar, IDN Times - Satu pasien suspek hepatitis akut yang dirawat di RSUP dr Wahidin Sudirohusodo Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), memiliki gejala hepatitis sekaligus penyakit rubela.

Hal itu disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Bachtiar Baso, saat ditemui di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (13/5/2022).

"Jadi kondisi suspek-nya ada kekuningan, menurut dari dokter yang rawat. Tapi hingga saat ini belum bisa dipastikan apakah betul hepatitis yang dimaksud. Menurut dokter yang merawat ada gejala rubbella pada anak tersebut," kata Bachtiar.

1. Pemeriksaan lanjutan masih dipersiapkan

Foto hanya ilustrasi gorden rumah sakit. (wallpapergordyn.com)

Bachtiar mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada hasil pemeriksaan lebih lanjut dari pasien suspek hepatitis akut tersebut. Suatu penyakit, kata dia, baru bisa disimpulkan menjangkiti pasien berdasarkan hasil dari beberapa pemeriksaan.

"Saya tanya lagi tadi, belum karena memang harus melakukan (pemeriksaan), ada persiapan-persiapan laboratorium malah mengarah pada pemeriksaan PCR namanya. Nanti setelah hasilnya keluar maka baru bisa ditegakkan diagnosa pastinya," kata Bachtiar.

2. Pasien tidak punya riwayat perjalanan

Ilustrasi Rumah Sakit. IDN Times/Galih Persiana

Pasien tersebut merupakan seorang anak berusia 9 tahun. Dia dikonfirmasi merupakan warga asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

"Satu orang anak berusia 9 tahun, riwayatnya ini anak-anak tidak pernah ke mana-mana. Orang tuanya juga tidak pernah ke mana-mana ke daerah-daerah seperti Jakarta atau Jawa Timur, yang sudah mulai ada kasus," katanya.

3. Alasan Sulsel menerima pasien suspek hepatitis akut

Ilustrasi rumah sakit. (IDN Times/Asrhawi Muin)

Kehadiran pasien suspek hepatitis akut tersebut di Makassar dikhawatirkan akan membuat masyarakat panik. Namun Bachtiar menjelaskan alasan pihak rumah sakit menerima pasien tersebut dikarenakan RSUP dr Wahidin Sudirohusodo merupakan rumah sakit rujukan nasional, khususnya di Indonesia Timur.

"Saya kira mungkin karena keadaan penyakitnya, karena kan dari Polewali Mandar dia ke kota Sulbar, dan kita tidak bisa menolak yang begitu karena RS sendiri merupakan rumah sakit rujukan nasional," kata Bachtiar.