Proyek Stadion Mattoanging Gagal Tender

Asrul mengatakan, jika hanya satu perusahaan yang lolos, maka itu berarti proyek tersebut harus ditender ulang. Meski demikian, dia tak menyebut kapan proyek tersebut ditender ulang.

"Regulasinya kalau hanya satu lolos, akan ditender ulang. Pokoknya secepatnya akan ditender ulang," kata Asrul singkat.

Sebelumnya, pengumuman tender dini sudah terbit di laman Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) Biro Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setda Provinsi Sulsel pada Jumat, 31 Desember 2021.

Tender dini Stadion Mattoanging memang terlambat. Penyebabnya adalah adanya perubahan aturan dari sebelumnya berpedoman pada Perpres 16 Tahun 2018, tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah menjadi Perpres 12 Tahun 2021.

Salah satu persyaratan tender dini yaitu setelah Kebijakan Unum APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk tahun anggaran 2022 disepakati bersama antara DPRD dan kepala daerah.

Sementara di perpres baru, tender dini baru bisa dilaksanakan bukan hanya saat kesepakatan bersama KUA-PPAS, tapi dimulai setelah pembahasan dan persetujuan bersama DPRD dan kepala daerah.

Stadion Mattoanging sendiri dibongkar pada 21 Oktober 2021 lalu. Saat itu, Pemprov menargetkan pengerjaan fisik stadion ini selesai di tahun 2022 dengan masa pengerjaan paling lama 18 bulan. Namun nyatanya stadion tersebut justru tak kunjung dibangun kembali.

Stadion ini direncanakan untuk direhabilitasi menuju stadion berstandar FIFA, menjadi sport center, dan pelaksanaan berbagai event olahraga internasional. Itu juga yang menjadi alasan Pemprov membongkar bangunan lama yang dianggap tidak layak.

Pemprov sebenarnya telah berkali-kali menyatakan akan melanjutkan rehabilitasi Stadion Mattoanging. Pemprov menyatakan bahwa pembangunan stadion setelah dirobohkan membutuhkan waktu dan bertahap.