Profil Indah Putri Indriani, Bupati Perempuan Pertama di Sulsel

13 Sep 2021, 17:37 WIB

Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani saat menghadiri acara virtual mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional FISIP Universitas Hasanuddin pada 12 Agustus 2021. (Instagram.com/indahnyalutra)

Makassar, IDN Times - Di kancah politik Sulawesi Selatan (Sulsel), ada sejumlah perempuan mencuat sebagai figur terdepan selama beberapa tahun terakhir. Contohnya Ketua DPRD Parepare 2019-2024 Andi Nur Hatina, Ketua DPRD Sulsel 2019-2024 Andi Ina Kartika Sari dan Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi.

Namun, ada satu nama yang bisa dibilang sebagai pembuka jalan perempuan unjuk gigi di badan eksekutif Sulsel. Ia adalah Bupati Luwu Utara (Lutra) inkumben, Indah Putri Indriani. Menjabat sejak 2016, sosok yang biasa disapa IDP itu adalah perempuan pertama yang menjabat sebagai kepala daerah di Sulsel.

Nah, seperti apa sepak terjang Bupati Indah Putri di Luwu Utara? Berikut IDN Times coba merangkumnya.

1. Indah nengawali karier sebagai dosen sejumlah perguruan tinggi

Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani saat membuka sesi sosialialsasi Pemilihan Kepala Desa Serentak pada 14 Juli 2021. (Instagram.com/indahnyalutra)

Indah Putri Indriani lahir di Jayapura pada 7 Februari 1977, dari pasangan Musallang Sumasse dan Nurhayati Tahir. Masa sekolah Indah sendiri dihabiskan di daerah Luwu. Mulai dari SDN 178 Bone-Bone (1983-1989), serta SMP-SMA di Pondok Modern Datok Sulaiman Palopo (PMDS) dari 1989 hingga 1995.

Lepas SMA, ia menempuh studi S1 di Jurusan Hubungan Internasional FISIP Universitas Hasanuddin, dan lulus tahun 1999. Usai merengkuh gelar S.Ip, ia melanjutkan pendidikan Pasca-Sarjana (S2) Ilmu Politik di Universitas Indonesia (1999-2002).

Lulus S2, Indah melanjutkan kariernya sebagai akademisi, sesuatu yang melekat pada citranya hingga saat ini. Ia tercatat pernah menjadi staf pengajar dan dosen sejumlah perguruan tinggi di Jakarta. Seperti S1 FISIP dan Pasca-Sarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia (2002-2015), FISIP Universitas Bung Karno (2000-2010) dan FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta (2003-2010).

2. Pertama kali terpilih sebagai Wakil Bupati Lutra pada tahun 2010

Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani bersama sejumlah pejabat Pemkab saat melakukan peninjauan di salah satu daerah dalam Kabupaten Luwu Utara. (Instagram.com/indahnyalutra)

Saat masih menjadi pengajar, Indah mulai masuk ke pemerintahan pusat dengan status akademisi. Tahun 2005, ia diangkat menjadi Tenaga Ahli Komisi II DPR-RI Bidang Pemerintahan dalam Negeri dan Otonomi Daerah. Jabatan ini diembannya hingga 2009.

Masuk 2010, ia digandeng Wakil Bupati Petahana Lutra saat itu yakni Arifin Junaidi untuk maju dalam Pilkada Luwu Utara Periode 2010-2015. Berada dalam gerbong Partai Golkar dan PDI-P selaku pengusung utama, Pilkada tersebut berlangsung ketat lantaran diikuti oleh sembilan pasang calon.

Pasangan Arifin Junaidi dan Indah Putri Indriani (disebut ARIP) mengumpulkan suara terbanyak yakni 20,88 persen. Sementara pesaing terdekatnya, M. Thahar Rum - Ansar Akib (Trans7) mendapat 20,52 persen.

Sebab tak ada yang mencapai syarat untuk terpilih yakni 30 persen, Pilkada Lutra dilanjutkan ke tahap kedua. "Duel" jilid dua dimenangi ARIP dengan 52,49 persen, sementara Trans7 mendapat 47,51 persen suara. Indah terpilih jadi Wakil Bupati Lutra di usia yang masih sangat muda, 33 tahun.

3. Kini sudah menjabat sebagai Bupati Lutra di periode kedua

Pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1 peserta Pilkada Kabupaten Luwu Utara 2020, Indah Putri Indriani (kiri) dan Suaib Mansur (kanan), berpose jelang sesi debat kandidat pada Minggu 22 November 2020. (Facebook.com/Indah Putri Indriani)

Masuk masa Pilkada 2016-2020, IDP "pecah kongsi" dengan sang Bupati Petahana Arifin Junaidi. Yang unik, ia mengajak rivalnya di Pilkada 2010-2015 yakni Muhammad Thahar Rum untuk maju sebagai calon Wakil Bupati Lutra.

Kontestasi politik Lutra itu cuma diikuti dua pasang calon, yakni Indah Putri Indriani - M. Thahar Rum (Pintar) dan Arifin Junaidi - Abdi Abdullah Rahim (Manassa). Hasilnya? Pasangan Pintar yang diusung Gerindra, PDI-P, Nasdem dan Demokrat menang dengan perolehan suara 53,60 persen.

Indah kembali maju di Pilkada Serentak 9 Desember 2020 lalu, untuk memilih pemimpin Lutra periode 2021-2024. Polanya seolah terulang. Ia harus "melawan" sang Wakil Bupati M. Thahar Rum, yang maju berebut kursi orang nomor satu Lutra bersama politisi Gerindra yakni Rahmat Laguni (Matahari). Di Pilkada kali ini, IDP membidik dua periode dengan menggandeng Kepala Dinas PUPR Lutra Suaib Mansur sebagai Calon Wakil Bupati (BISA).

Di hari pemilihan, pasangan BISA mengungguli dua pesaingnya. Mereka mengumpulkan 45,2 persen suara. Pasangan Matahari hanya 28,4 persen, dan kandidat Arsyad Kamar - Andi Sukma cuma 26,4 persen.

4. Kerap menbagikan foto kegiatan bersama keluarga lewat akun Instagram

Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani bersama keluarga saat melakukan ibadah umrah beberapa tahun silam. (Instagram.com/indahnyalutra)

Selama menjadi bupati, Indah dikenal sebagai sosok yang dekat dengan rakyat. Ia rutin mendatangi daerah-daerah terpencil, berdialog dan mendengar keluhan penduduk secara langsung. Perempuan 44 tahun tersebut juga kerap turun langsung dalam setiap acara sosial yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara.

Salah satu yang membuatnya viral yakni saat ia rela menerabas medan berlumpur bersama rombongan Pemkab Lutra, pertengahan tahun 2020 lalu. Indah, yang tampak dibonceng oleh tukang ojek bermotor trail, saat itu mendatangi Kecamatan Seko untuk melihat langsung penyaluran bantuan sosial.

Kegiatan Indah sehari-hari bisa diikuti publik lewat akun Instagram @indahnyalutra. Tapi isinya tak melulu tentang kegiatannya sebagai pemimpin daerah. Ia kerap membagikan momen-momen kebersamaan dengan dua putrinya, serta sang suami yakni Muhammad Fauzi, yang menjabat sebagai anggota DPR-RI dan Ketua DPD II Partai Golkar Luwu Utara.