Pemkot Makassar Siapkan Rp2,3 M untuk Tahap Awal Stadion Untia

- Pemerintah Kota Makassar merealisasikan pembangunan Stadion Untia sebagai bagian dari program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
- Anggaran sebesar Rp2,3 miliar disiapkan untuk penyusunan Feasibility Study, Analisis Dampak Lalu Lintas, dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
- Stadion ini direncanakan berdiri di lahan 23 hektar di kawasan Untia, Kecamatan Biringkanaya, dengan target menjadi sarana olahraga representatif dan ikon baru bagi Makassar.
Makassar, IDN Times - Pemerintah Kota Makassar mulai merealisasikan pembangunan Stadion Untia. Realisasi ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja Wali Kota Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham.
Sebagai tahap awal, Pemkot Makassar telah menyiapkan anggaran sebesar Rp2,3 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk menyusun tiga dokumen yaitu Feasibility Study (FS), Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin), dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar, Zuhaelsi Zubir, menjelaskan pada bahwa alokasi anggaran terdiri atas Rp1 miliar untuk penyusunan FS, Rp1 miliar untuk Amdal, dan Rp300 juta untuk Andalalin. Seluruh anggaran tersebut bersumber dari DPA parsial APBD.
"Langkah awal pembangunan Stadion Untia ini menggunakan anggaran dari DPA parsial dengan total alokasi sebesar Rp2,3 miliar untuk tiga item penting sebagai fondasi proyek," kata Zuhaelsi, Jumat (30/5/2025).
1. Stadion direncanakan berdiri di atas lahan seluas 23 hektare

Stadion ini direncanakan berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 23 hektar di kawasan Untia, Kecamatan Biringkanaya. Pemerintah Kota Makassar menargetkan stadion ini menjadi sarana olahraga representatif sekaligus ikon baru bagi Makassar.
Pembangunan stadion ini masuk dalam visi pembangunan jangka menengah yang diusung Munafri-Aliyah. Konsep yang digunakan dikenal dengan nama MULIA yang merupakan singkatan Makassar Unggul, Inklusif, Aman, dan Berkelanjutan.
"Ini aksi nyata sesuai program unggulan pak Wali dan ibu Wawali, menghadirkan stadion ini segera terwujud, bukan hanya sebagai pusat olahraga, tapi juga sebagai ikon baru kebanggaan Makassar," kata Zuhaelsi.
2. Penyusunan FS dan Andalalin merupakan tahapan krusial

Menurut Zulhaesi, penyusunan FS dan Andalalin merupakan tahapan krusial untuk menilai kelayakan proyek. Langkah ini juga bertujuan mengidentifikasi potensi dampak terhadap lingkungan dan lalu lintas di sekitar lokasi.
Pemkot juga menggandeng konsultan profesional yang pernah menangani proyek serupa di berbagai daerah. Hasil studi akan digunakan sebagai dasar penyusunan Detail Engineering Design (DED) dan dokumen lelang.
"Kami ingin memastikan seluruh aspek perencanaan berjalan secara matang dan profesional. Studi kelayakan dan Andalalin adalah fondasi penting sebelum pembangunan fisik dimulai," katanya.
3. Pembangunan stadion masuk dalam daftar proyek prioritas

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar, Andi Zulkifly Nanda, menyampaikan bahwa pembangunan stadion masuk dalam daftar proyek prioritas. Proyek tersebut masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029.
"Stadion ini yang paling perlu kita fokuskan. Ini tidak mudah kita wujudkan karena tidak bisa dibuat dalam setahun kan, ini harus multi years, makanya tahun ini kita buat perencanaan stadion terlebih dahulu itu masuk di dalam program prioritas tahun ini di (APBD) Perubahan," kata Zulkifly.
Tahun depan, pemerintah kota akan memulai tahap penimbunan lahan di kawasan Untia, diikuti dengan penyusunan perencanaan teknis dan desain. Zulkifly menyebut pembangunan fisik ditargetkan dapat dimulai pada tahun ketiga atau keempat pelaksanaan RPJMD.
"Ini memang butuh waktu yang lama karena harus ada kajiannya. Kemudian, menggunakan anggaran yang besar ya, tetapi kami yakin bahwa insyaallah di tahun ketiga atau tahun keempat bisa terwujud," katanya.