Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi warung makan memberi layanan makan dan minum di tempat. (IDN Times/Istimewa)

Makassar, IDN Times - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan tak mempersoalkan jika pedagang makanan membuka warungnya di siang hari pada bulan Ramadan. Namun, pedagang diingatkan untuk tetap menghormati orang berpuasa.

"Misalnya dengan menutup penuh atau sebagian warungnya dengan kain supaya tidak terlalu terbuka, supaya bisa menghargai juga umat muslim menjalankan ibadah puasa," kata Sekertaris Umum MUI Sulsel Muammar Bakri saat dihubungi IDN Times, Senin (28/3/2022).

1. Warung makan diingatkan memahami kondisi orang berpuasa

Ilustrasi. Seorang pedagang makanan sati laut di Kota Palu menyiapkan pesanan makanan untuk pelanggan/IDN Times/Kristina Natalia

Muammar mengatakan, pedagang makanan sebaiknya paham dan berupaya mengatur usahanya agar tidak memantik atau sampai mengganggu orang yang berpuasa. Terutama bagi umat muslim yang sedang beraktivitas di jalan.

 "Karena tidak layak memang membuka usaha warung makan secara vulgar sementara orang lalu-lalang dan orang sementara berpuasa," ujar Muammar.

2. Rumah makan dibutuhkan oleh musafir

Editorial Team

Tonton lebih seru di