Makassar, IDN Times - Jelang masa libur dan perayaan Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020, penumpang memadati Pelabuhan Nusantara yang terletak di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, sejak beberapa hari terakhir.
Mereka semua adalah para pemudik yang hendak pulang ke kampung halaman masing-masing atau berlibur dengan memanfaatkan moda transportasi laut. Selain itu, lonjakan penumpang terjadi lantaran bertepatan dengan masa libur sekolah atau kuliah semester ganjil.
Menurut Dahlan, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Pare-pare, terjadi peningkatan jumlah penumpang sebanyak 75 persen dibanding hari-hari biasa. Namun berbeda dengan Pelabuhan Soekarno-Hatta di Makassar, Pelabuhan Nusantara hanya menjadi kedatangan kapal dari Pulau Kalimantan.
"Untuk Pelabuhan di Parepare kami cuma menerima kedatangan penumpang. Rata-rata penumpangnya dari Pulau Kalimantan seperti Samarinda dan Balikpapan," ujarnya pada Senin (23/12) kemarin, seperti dikutip dari laman kantor berita Antara.
Namun, melonjaknya arus penumpang di Pelabuhan Nusantara disebut masih dalam batas normal dan tak memenuhi target. Masuk H-2 Natal, peningkatan jumlah terjadi untuk penumpang yang datang ke pelabuhan milik kota terbesar kedua Sulsel tersebut. Jumlah penumpang keluar Parepare justru sebaliknya.
"Kalau dari Parepare keluar, itu bukan lagi hal normal, tapi di bawah normal karena tidak sesuai dengan kapasitas dan tidak memenuhi target perusahaan pelayaran," lanjut Dahlan.
Namun, pihak KSOP Kelas III Pare-pare telah mengantisipasi lonjakan penumpang. Cara yakni menyiapkan satu pintu atau dermaga tambahan, yang berada tak jauh dari Pelabuhan Nusantara Parepare.
"Itu hanya dipersiapan saja apabila kapal penumpangnya datang bersamaan. Sebab, kita tidak mau mendelay kapal penumpang yang datang, jadi hanya untuk antisipasi saja," pungkasnya.
Para penumpang kapal diperkirakan masih akan berdatangan di Pelabuhan Nusantara hingga H-1 Natal serta masa pergantian tahun.