Ketua TPA Masjid di Makassar Dipecat Terkait Dugaan Pelecehan Seksual
- Eky Priyagung menjadi korban pelecehan seksual oleh terduga pelaku insial SD, seorang uztaz dan Ketua TPA di masjid di Kota Makassar.
- Ketua Pengurus Masjid membenarkan SD sebagai guru mengaji dan Ketua TPA, namun telah diberhentikan setelah isu pelecehan.
- Pengurus masjid menyayangkan Eky memviralkan dugaan pelecehan tanpa melapor ke pengurus, dan meminta korban untuk segera melapor ke polisi.
Makassar, IDN Times - Eky Priyagung, seorang komika yang membuat heboh publik khususnya di dunia maya, setelah dirinya menceritakan pernah menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh terduga pelaku insial SD, oknum ustaz sekaligus Ketua TPA tempatnya mengaji di salah satu masjid di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Eky bahkan secara gamblang menyebut nama masjid dan TPA-nya, lokasinya berada di Jl Bonto Lanra, Kecamatan Rappocini. Saat IDN Times menelusuri keberadaan masjid tersebut, lokasinya tepat berada di jalan poros, dengan bangunan masjidnya berwarna hijau.
1. Diberhentikan usai kasusnya viral
Ketua Pengurus Masjid, Muhammad Rusli membenarkan bahwa SD merupakan guru mengaji sekaligus Ketua TPA di masjid itu. Namun setelah isu pelecehan ini beredar, SD telah diberhentikan sebagai Ketua TPA.
"Setelah viral kami dari pengurus dan dewan penasehat (masjid) menggelar rapat dan memberhentikan beliau (SD)," ujar Rusli kepada IDN Times saat ditemui di rumahnya, tak jauh dari masjid, Jumat (26/4/2025).
2. Klaim tidak pernah ada yang melapor
Rusli mengaku sama sekali tidak pernah mengetahui adanya aksi pelecehan seksual di lingkungan masjid, bahkan ia mengatakan tak ada satupun santri atau santriwati yang pernah cerita atau mengadu kepada dirinya.
"Kami sama sekali tidak pernah mengetahui, nanti baru viral baru kami tahu (ada pelecehan seksual). Makanya kemarin begitu adanya berita ini, maka kami seluruh pengurus dan dewan penasehat adakan rapat dan memutuskan memberhentikan SD." ucapnya.
3. Pengurus masjid sesalkan sikap Eky
Rusli menyayangkan tindakan Eky yang memviralkan dugaan tindak pelecehan seksual tersebut. Menurutnya, peristiwa itu harusnya diungkap ke pengurus masjid sejak dulu.
"Yang saya sayangkan ini, kenapa bukan dari awal, apalagi Eky pernah tinggal di sini, kenapa saat kejadian tidak melapor ke kami, bahwa ada begini (pelecehan). Soal trauma atau bagaimana harusnya dia (Eky) lapor, yang saya sesalkan kenapa diviralkan," keluhnya.
Menurut Rusli, pengurus masjid akan langsung bertindak sejak peristiwa terajdi pada 2009 seandainya ada laporan dari korban.
"Apakah dimediasi atau dilapor ke polisi. Tapi ini sudah viral dan bayangkan TPA dan masjid dianggap sebagai gerbong pelecehan," sesalnya lagi.
Rusli pun meminta kepada eks santri atau santriwati, khususnya kepada Eky, apabila memang merasa menjadi korban pelecehan, agar segera melapor ke polisi.
"Saya harapkan kepada seluruh korban kalau merasa dirugikan agar segera melapor ke pihak yang berwajib. Insyaallah kami akan bantu, kami tidak akan melindungi (pelaku)," tegasnya.
