Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kasus HIV di Sulawesi Selatan Terus Meningkat, Apa Penyebabnya?

ilustrasi HIV (IDN Times/Mardya Shakti)

Makassar, IDN Times - Kasus HIV di Sulawesi Selatan terus menunjukkan tren peningkatan. Menurut data Kementerian Kesehatan, jumlah kasus HIV pada September 2024, mencapai 1.636 kasus.

Jumlah tersebut bahkan bisa lebih banyak lagi yang tidak tercatat. Fenomena ini menjadi perhatian serius karena dianggap sebagai fenomena 'gunung es' dengan banyak kasus yang belum terungkap.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, Yusri Yunus, menjelaskan bahwa data yang dihimpun sangat akurat karena bersumber dari Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA) nasional. Dia menjelaskan lonjakan ini menunjukkan kemampuan layanan kesehatan untuk mendeteksi kasus secara masif.

"Memang ini adalah fenomena gunung es, siklus yang ada di tengah masyarakat kita terkait adanya kasus HIV yang cukup meningkat," kata Yusri, Sabtu (30/11/2024).

1. Kasus meningkat dipengaruhi layanan dan screening yang lebih baik

ilustrasi HIV AIDS (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut data tersebut, kasus HIV terus meningkat sejak tahun 2005. Kasus tertinggi tercatat pada 2023 yakni 2.098 kasus. Untuk kasus 2024, bukan tidak mungkin masih bertambah hingga akhir tahun.

Yusri mengungkapkan bahwa Sulawesi Selatan memiliki akses layanan kesehatan yang cukup luas dan mencakup 24 kabupaten/kota. Berbagai fasilitas seperti puskesmas dan rumah sakit telah dilengkapi untuk menangani HIV, termasuk tenaga kesehatan dan obat-obatan.

Hal ini pula yang diyakini berperan dalam screening kasus sehingga lebih cepat ditemukan. Dengan demikian, kasus yang tampak meningkat disebabkan karena screen yang lebih baik.

"Hasil kolaborasi inilah menyebabkan sehingga proses pelaksanaan screening, layanan, melalui aksesibilitas layanan ini sehingga kemampuan tenaga kesehatan kita mampu menemukan kasus ini secara masif," kata Yusri.

2. Didominasi kelompok lelaki seks lelaki

ilustrasi HIV (pexels.com/Anna Shvets)

Berdasarkan data, kelompok lelaki seks dengan lelaki (LSL) menjadi penyumbang kasus tertinggi di Sulawesi Selatan. Data tersebut mencatat ada 741 kasus HIV pada kelompok LSL sepanjang Januari hingga September 2024.

Yusri menegaskan penularan HIV tidak memandang latar belakang. Karena itu, semua pihak harus memahami pentingnya pencegahan.

"Kita bisa melihat kondisi kita untuk memaknai bahwa bagaimana kita bisa menyadarkan punya tetangga, keluarga, atau teman-teman dekat bahwa HIV itu cukup tinggi di kalangan LSL," kata Yusri.

3. Dinkes ajak masyarakat bersama menghapus stigma

ilustrasi HIV/AIDS (pexels.com/Klaus Nielsen)

Di sisi lain, stigma terhadap penderita HIV masih menjadi tantangan besar. Yusri berharap semua pihak, dapat membantu menghapus stigma negatif terhadap HIV.

Stigma ini menjadi penghambat besar dalam deteksi dan pengobatan. Karena itu, harus diciptakan lingkungan yang mendukung agar masyarakat tidak takut memeriksakan diri.

"Ini menjadi tantangan kita bersama untuk menyadari, bisa datang ke layanan kesehatan, sama-sama untuk memeriksakan diri, tanpa ada rasa malu dan menciptakan penghapusan stigma terhadap diri sendiri maupun masyarakat," kata Yusri.

4. Upaya pencegahan dimulai dari diri sendiri

ilustrasi HIV (freepik.com/freepik)

Dinas Kesehatan juga terus mengedukasi, komunikasi, dan informasi melalui berbagai program, termasuk melibatkan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan penderita HIV sebagai tenaga edukasi. Mereka ingin masyarakat memahami bahwa HIV bukan akhir dari segalanya.

Pengobatan yang tepat dapat meningkatkan kualitas hidup penderita. Dinas Kesehatan juga menekankan pentingnya peran individu dan keluarga dalam pencegahan.

"Semakin cepat kita melakukan penanganan terhadap kondisi dan gejala awal yang kita miliki terhadap diri kita ketika terserang HIV itu akan lebih memudahkan dalam proses pengobatan," kata Yusri.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ashrawi Muin
Aan Pranata
Ashrawi Muin
EditorAshrawi Muin
Follow Us